Doa-doa Ketika Turun Hujan yang Bisa Diamalkan

Doa-doa Ketika Turun Hujan yang Bisa Diamalkan

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti diriwayatkan dalam sejumlah hadits memberikan tuntutan tentang doa-doa ketika turun hujan. Ada sejarahnya sehingga umat Islam dianjurkan membaca doa saat hujan turun, hujan disertai petir juga ketika hujan sedang berhenti.

Selain Berdoa Saat Hujan, Ini Tindakan Rasulullah Lainnya
Suatu hari, ketika terjadi hujan lebat, wajah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang biasanya cerah bersinar mendadak berubah. Wajah sang penghulu rasul yang lemah lembut itu mendadak pucat. Wajah putra Abdullah bin Abdul Muthalib itu akan kembali cerah bersinar setelah hujan reda.

Aisyah radhiyallahu anha sang istri pun bertanya kepada Rasulullah,””Ya Rasulullah, apabila terlihat awan mendung semua orang merasa gembira karena menandakan hujan akan turun, tetapi mengapa engkau justru terlihat ketakutan?”

Kepada Aisyah binti Abu Bakar, Rasulullah SAW pun menjawab, “Wahai Aisyah, bagaimana saya dapat meyakini bahwa angin kencang dan awan mendung itu bukan mendatangkan adzab dari Allah? Kaum `Ad telah dibinasakan oleh angin topan. Ketika mereka melihat awan mendung, mereka gembira karena mengira akan segera turun hujan. Padahal bukan hujan, melainkan adzab Allah untuk membinasakan mereka.”

Doa ketika turun hujan

Diriwayatkan dalam hadits Bukhari nomor 1032, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:

اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

Arab-Latin ‘Allahumma shoyyiban nafi’an’.”

Artinya : Ya Allah, turunkan lah pada kami hujan yang bermanfaat

Doa Ketika Turun Hujan Lebat

Kisah di atas diriwayatkan dalam Hadits Al-Bukhari di Kitab Awal Penciptaan. Berdasarkan Hadist Riwayat Bukhari, berikut ini doa ketika turun hujan lebat yang pernah dibaca Rasulullah SAW:

Arab : اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Latin : Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya : Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.

Doa Ketika Hujan Disertai Angin Kencang

Imam Muslim dalam salah satu hadits meriwayatkan bahwa saat hujan disertai angin kencang Rasulullah SAW membaca sebuah doa angin kencang berikut ini:

اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ

Arab-Latin: Alloohumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih

Artinya: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.”

Doa Ketika Hujan Disertai Petir

Diriwayatkan dalam hadits Imam Malik, Nabi Muhammad SAW membaca doa ketika hujan diawali atau disertai petir berikut ini:

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Arab-latin : Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.

Artinya: Mahasuci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbih lah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepadaNya.

Doa meminta hujan berhenti

Hujan deras yang turun selama beberapa hari telah merendam sebagian wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Di zaman Rasulullah SAW juga pernah terjadi hujan deras selama beberapa hari. Akibatnya banyak akses jalan terputus, stok makanan membusuk dan aktivitas umat terhambat.

Nabi kemudian memanjatkan doa pada Allah SWT untuk menolong umatnya:

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab-latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari

Artinya: “Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.” (HR Bukhari).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *