Partai Gerindra hingga kini belum membahas ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT). Rencananya, Gerindra akan membahas ambang batas parlemen pada bulan Maret nanti.
“Partai Gerindra secara internal belum pernah membahas mengenai ambang batas pemilu legislatif maupun pemilu presiden,” kata Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Dasco mengatakan usulan ambang batas parlemen akan dibahas terlebih dahulu di dalam rapat kerja nasional (rakernas). Dari pembahasan tersebut nantinya Gerindra akan mengeluarkan pernyataan resmi usulan ambang batas parlemen.
“Dalam forum rapat koordinasi nasional atau rapat kerja nasional yang akan diadakan bulan Maret, perkiraan begitu, mungkin baru akan kita bahas secara detail secara rinci baru kemudian Partai Gerindra akan mengeluarkan statement secara resmi mengenai ambang batas tersebut,” ujar Dasco.
Sebelumnya, sejumlah partai politik mengusulkan adanya kenaikan ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT). Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso berpendapat kenaikan ambang batas perlu dicegah karena berpotensi membunuh demokrasi.
“Hemat saya kalau nanti ada diskursus yang lebih baik dan sehat, kalau ada keinginan buat menaikkan ambang batas yang berujung membunuh demokrasi ini mestinya bisa dicegah,” ujar Priyo, di kantor Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (29/1).
