Nissan dilaporkan berencana untuk memangkas sedikitnya 4.300 pekerja. Langkah ini diambil sebagai bagian dari inisiatif penghematan biaya.
Dilaporkan Reuters yang mengutip informasi dari berbagai sumber, Nissan akan memangkas 4.300 pekerja dan menutup dua lokasi pabriknya.
Nissan disebut bertujuan untuk mengurangi pengeluaran non-vital di tengah kemerosotan tak terduga dalam hal penjualan.
Sumber mengatakan bahwa tindakan Nissan akan mencakup pemotongan berbagai model kendaraan yang tidak memiliki performa baik serta mengurangi berbagai pilihan produk di setiap lini. Laporan itu menambahkan bahwa para eksekutif Nissan memperkirakan hingga 40% dari kapasitas produksi global tidak dimanfaatkan dengan maksimal.
Pekerja akan di-PHK terutama di kantor pusat di Amerika Serikat dan Eropa. Disebutkan, anggaran periklanan dan pemasaran juga akan dikurangi.
Nissan mengalami kekacauan pada 2019 lalu, mantan bosnya Carlos Ghosn meninggalkan perusahaan setelah dituduh dalam skandal keuangan. Ghosn, yang berada di bawah tahanan rumah di Jepang melakukan pelarian ke Lebanon pada Desember 2019. Ghosn sempat melontarkan pernyataan bahwa Nissan mungkin akan bangkrut dalam dua hingga tiga tahun.
Pada Juli tahun lalu, Nissan mengumumkan bahwa mereka akan memangkas 12.500 pekerja secara global sebagai bagian dari proses restrukturisasi besar-besaran, sebuah langkah yang akan mengurangi tenaga kerja global secara keseluruhan dari 139.000 sekitar 9%.