PKS Karawang Beri Sinyal Kadernya Siap Bersanding dengan Calon Perempuan

PKS Karawang Beri Sinyal Kadernya Siap Bersanding dengan Calon Perempuan

PKS Kabupaten Karawang menyatakan tak keberatan jika perempuan menjadi kepala daerah. PKS juga merelakan tiga kadernya berpasangan dengan perempuan saat pemilihan Bupati Karawang 2020 nanti.

“Hari ini kami tawarkan tiga kader kami sebagai Calon Bupati. Itu target kami. Tiga kandidat kami ini marketable (berharga). Jadi kepada pihak yang berminat, kita tempuh tahapan berikutnya. Mari komunikasi, koordinasi, koalisi dan konsolidasi,” kata Ketua Umum DPD PKS Karawang Dedi Sudrajat kepada detikcom usai jumpa pers di Hotel Swiss Bell Karawang, Minggu malam (26/1/2020).

Dedi memastikan, ketiga kadernya bukan orang sembarangan. PKS melalui mekanisme partai telah menyiapkan tiga kader tersebut sejak lama. “Dengan tahapan berjenjang dan mekanisme yang ada. Tentu popularitas dan elektabilitasnya selalu naik,” ujar Dedi berseloroh.

Dedi pun kembali menegaskan sikap PKS tak tabu terhadap bupati perempuan. Dedi menuturkan, memperjuangkan perempuan sebagai kepala daerah tak bertentangan dengan syariat. Sebab, kata Dedi bupati tergolong pimpinan daerah yang kewenangannya terbatas tidak setara dengan pimpinan nasional.

“Saya kira sikap partai sudah jelas. Perempuan sebagai bupati tak ada masalah secara syar’i. Karena Bupati bukan Last Decision Maker,” tutur Dedi.

Seperti diketahui, saat ini muncul empat perempuan yang bakal mencalonkan diri sebagai bupati di Pilkada Karawang 2020. Selain petahana Cellica Nurrachadiana, ada Gina Fadlia Swara, anak mantan Bupati Karawang Ade Swara. Ada pula Yesi Karya Lianti, mantan kader Demokrat yang pindah ke Gerindra dan Lina Sugiharti dari PPP.

“Saya kira dari berbagai daerah di Jawa Barat yang melangsungkan Pilkada, Karawang jadi yang paling banyak calon perempuannya. Uniknya, calon bupatinya perempuan-perempuan hebat. Luar biasa gak ada di daerah lain,” tuturnya.

Dedi pun menyambut baik tren tersebut. Sebab, menurut Dedi, Pilkada Karawang 2020 bakal ramah gender. “Hal ini mudah-mudahan jadi bagian perkembangan yang positif. Artinya pendidikan politik si Karawang semakin baik. Saya pikir enggak ada masalah. Trennya bagus,” pungkas Dedi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *