Ini Saham-saham Gorengan yang Bikin Jiwasraya Amsyong

Ini Saham-saham Gorengan yang Bikin Jiwasraya Amsyong

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menerima kerugian besar dari penempatan investasi saham kualitas rendah alias ‘gorengan’. Karena penempatan itu, nilai investasi saham Jiwasraya turun drastis.

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan, nilai investasi saham Jiwasraya per 26 Desember 2019 sekitar Rp 1,4 triliun. Kemudian, investasi reksa dana saham sebesar Rp 4 triliun.

Padahal, saham dan reksa dana saham yang diperoleh pada kisaran tahun 2014 hingga 2017 masing-masing Rp 5,6 triliun dan Rp 12,7 triliun.

“Ini sahamnya Rp 1,4 triliun, reksa dana saham tinggal Rp 4 triliun,” katanya di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019).

Hexana mengatakan, untuk mengatasi masalah ini ialah menyiapkan sejumlah kebijakan ke depan. Salah satunya membuat panduan (guideline) portofolio investasi.

Dalam panduan investasi itu yakni investasi cash dan deposito dipatok minimum 10%, obligasi pemerintah 30%, obligasi BUMN dan korporat investment grade minimum 30%. Selanjutnya, untuk saham kategori blue chip dan reksa dana 20%.

“Saya nggak mau gorengan, reksadana juga underlying sama dan maksimum 20%,” katanya.

“Itu saya butuh waktu 5 tahun karena saya nggak bisa ubah warna merah (saham kualitas rendah/gorengan). Untuk menggeser 5 tahun sudah top markotop,” sambung dia.

Sementara itu, berdasarkan sumber, ada sejumlah saham gorengan yang membuat Jiwasraya merugi. Saham-saham gorengan yang dimiliki Jiwasraya kini telah menjadi aset dasar (underlying) investasi reksa dana alias tidak investasi saham langsung.

Beberapa saham itu di antaranya PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR), PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP), PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) dan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM).

“Ada 107 saham dalam underlying,” jelas sumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *