Manchester United vs Everton, Tekad Balas Dendam Solskjaer

Manchester United vs Everton, Tekad Balas Dendam SolskjaerKisah lara semestinya dilupakan. Namun Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, malah membicarakan kembali peristiwa yang terjadi pada 21 April lalu di Goodison Park, Liverpool.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]

Di kandang Everton, Ahad siang itu, Solskjaer mendapat rasa malu luar biasa. Pasukan Setan Merah dibantai tanpa ampun oleh tuan rumah: empat gol tanpa mampu membalas satu gol pun.

Padahal, dalam laga-laga sebelumnya, Manchester United tidak pernah kalah oleh klub berjulukan The Toffees itu. Hasil ini juga menjadi kekalahan terbesar yang pernah dialami Solskjaer dalam menangani United.

“Kami kalah segalanya oleh Everton pada musim lalu,” katanya. “Orang-orang melihat kami menyerah,” ujar Solksjaer.

Pasukannya, kata dia, ketika itu rapuh dalam segala hal. Terutama sekali—yang dia garis bawahi—adalah soal mental.

Setelah pertandingan itu, menurut dia, mereka sempat membahas dengan detail hal yang terjadi dalam laga itu. Simpulannya, pasukannya memang buruk.

Namun, menghadapi Everton pada Ahad ini, Solskjaer dengan sumringah menyatakan pasukan yang diasuhnya kini telah berbeda. “Bukan lagi seperti yang dulu,” ucapnya.

Pemain Everton Dominic Calvert-Lewin, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Chelsea dalam pertandingan Liga Inggris di Goodison Park, Liverpool, 7 Desember 2019. Action Images via Reuters/Molly Darlington

Menilik personel yang dibantai dan yang akan dimainkan Solskjaer dalam laga besok, keduanya tak jauh berbeda. Kecuali Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, dan Chris Smalling yang telah pergi ke Liga Italia, para pemainnya tak banyak berubah.

Selain itu, masih ada Phil Jones dan Fred yang main pada babak kedua dalam laga itu. Yang berbeda, menurut Solskjaer, adalah soal mentalitas.

“Tim ini bukan lagi kelompok yang dikalahkan waktu itu,” ucapnya. “Kali ini benar-benar grup yang berbeda dan siap tempur untuk laga esok.”

Solskjaer juga memuji skuadnya—yang terdiri atas para pemain muda—telah berjalan sesuai dengan keinginannya. “Saya pikir mereka telah berjalan pada arah yang benar. Siapa pun takkan ada di tim ini bila tidak memiliki arah yang sama.”

Menurut pelatih asal Norwegia itu, kondisi mental anak buahnya tengah bagus. Sebabnya tak lain adalah mereka baru saja menuai hasil bagus dari tiga laga terakhir.

Terakhir, Kamis malam lalu, mereka membantai tim asal Belanda, AZ Alkmaar, 4-0. Sebelumnya, mental mereka terdongkrak oleh kemenangan atas Manchester City, 2-1, dalam derbi Manchester pada pekan lalu.

Sepekan sebelumnya, mereka juga mencatatkan hasil bagus ketika menumbangkan Tottenham Hotspur, yang kini dipegang oleh Jose Mourinho, 2-1.

Tiga kemenangan ini menjadi rangkaian penumpas kekecewaan para pendukung klub itu setelah beberapa kali gagal menang. Mereka ditahan imbang Sheffield dan Aston Villa.

Menurut Solskjaer, semua ini harus diungkapkan menjelang laga melawan Everton. Sebab, Everton—yang baru saja memecat pelatih Marco Silva—tidak boleh dipandang remeh.

Everton yang kini ditangani pelatih sementara, Duncan Ferguson, malah menjelma menjadi tim yang menakutkan. Chelsea, yang berada di posisi keempat, digasak tanpa ampun dengan skor 3-1.

Solskjaer pun menyebut Everton bukanlah tim sembarangan. Selain itu, ia yakin Ferguson akan mempersiapkan skuadnya dengan serius.

“Saya tahu saat ini Everton berada dalam titik balik setelah dipegang Big Dunc—panggilan Ferguson. Saya menyaksikan laga mereka melawan Chelsea. Saya pikir mereka akan menyulitkan kami,” kata Solskjaer.

Ferguson dipastikan akan menangani Everton dalam laga ini. Para petinggi Everton hingga saat ini masih belum mendapatkan pengganti Silva untuk peran pelatih tetap.

Beberapa nama dikaitkan sebagai kandidat. Selain Unai Emery, eks Manajer Arsenal, Carlo Ancelotti—yang baru saja dipecat Napoli—masuk dalam radar.

Dalam konferensi pers menjelang laga kemarin, dia menyatakan amat bersemangat menjalani laga di Old Trafford itu. “Saya mencetak dua gol pertama di sana,” Ferguson mengenang masa ketika ia menjadi pemain.

Karena itu, dia pun ingin mengenang kegembiraan pada masa lalu tersebut. Ia menargetkan kemenangan dalam laga keduanya sebagai pelatih sementara.

Andai itu terjadi, dia bakal merayakannya dengan unik. “Saya akan naik ke atap,” katanya dengan bergurau.

Namun itu bukan hal yang mudah. Sebab, Ferguson banyak kehilangan pemain dalam lawatannya ke Old Trafford kali ini. “Theo Walcott dan Morgan Schneiderlin tidak bisa dimainkan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *