Campur Tangan Amerika Serikat Bikin China Geram

Campur Tangan Amerika Serikat Bikin China GeramPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani rancangan undang-undang (RUU) yang mendukung demonstran pro-demokrasi di Hong Kong. China pun marah.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]

Trump sebelumnya seperti ogah meneken RUU itu. Namun dengan dukungan penuh yang diberikan oleh Kongres AS terhadap RUU itu, Trump tak punya banyak ruang politik untuk bermanuver.

Seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2019), Trump dalam pernyataannya usai menandatangani RUU itu pada Rabu (27/11) waktu setempat, menyatakan rasa hormat untuk Presiden China Xi Jinping. Harapan Trump, ‘para pemimpin dan perwakilan China dan Hong Kong mampu menyelesaikan perbedaan mereka secara damai’.

RUU yang bernama Hong Kong Human Rights and Democracy Act itu mendapat dukungan bipartisan secara besar-besaran, yang tergolong langka dalam Kongres AS. RUU itu telah diloloskan oleh House of Representatives (HOR) maupun Senat AS.

Aturan itu mewajibkan Presiden AS untuk meninjau, secara rutin setiap tahunnya, status perdagangan khusus yang diberikan kepada kota Hong Kong dan mengancam akan mencabut status tersebut jika kebebasan di wilayah semi-otonomi itu tergerus.

Kongres AS juga meloloskan legislasi yang melarang penjualan gas air mata, peluru karet dan perlengkapan lainnya yang digunakan pasukan keamanan Hong Kong dalam menindas para demonstran pro-demokrasi.

“AS sekarang memiliki alat baru dan bermakna dalam menangkal pengaruh dan campur tangan lebih lanjut dari Beijing ke dalam urusan internal Hong Kong,” ucap Rubio dalam pernyataannya.

“Menyusul pemilu bersejarah akhir pekan lalu di Hong Kong yang mencakup jumlah pemilih, undang-undang baru ini tidak bisa lebih tepat waktu dalam menunjukkan dukungan kuat AS bagi kebebasan warga Hong Kong yang dijunjung sejak lama,” imbuhnya.

Trump bisa saja mem-veto RUU itu, namun dia akan menghadapi kemungkinan penindasan politik yang memalukan, mengingat besarnya dukungan Kongres AS untuk Hong Kong.

Keputusan Trump membuat berang negeri tirai bambu itu.

China marah atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani rancangan undang-undang (RUU) yang mendukung demonstran pro-demokrasi di Hong Kong. China mengancam akan mengambil ‘langkah-langkah balasan yang tegas’ jika AS terus mencampuri urusan Hong Kong.

Seperti dilansir Channel News Asia dan Associated Press, Kamis (28/11), Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya menyebut RUU mendukung demonstran pro-demokrasi yang ditandatangani Trump merupakan intervensi serius terhadap urusan dalam negeri China.

Disebutkan juga bahwa upaya-upaya AS ‘pasti gagal’. Kementerian Luar Negeri China menyebut warga Hong Kong dan China menentang langkah AS.

“Langkah ini sangat buruk, dan memiliki niat yang sangat jahat,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Hong Kong.
[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]
Diperingatkan oleh China bahwa AS akan menanggung konsekuensi dari langkah balasan China jika AS terus ‘bertindak sewenang-wenang’ terkait Hong Kong.

“Kami menyarankan AS untuk tidak melakukan caranya sendiri, jika tidak, China akan mengambil langkah-langkah balasan yang tegas, dan pihak AS harus menanggung semua konsekuensi yang timbul,” tegas Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *