Penunjukan tujuh staf khusus dari kalangan milenial tak ubahnya hanya sebagai upaya pencitraan yang dilakukan Presiden Joko Widodo.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]
“Ya itu cuma lipstik aja itu, pajangan aja lah itu,” kata Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon usai menghadiri acara Bedah Buku ‘PKI Dalang Dan Pelaku Kudeta G30S/1965’ di Lemhannas, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).
Karena kata Fadli, Stafsus seharusnya tidak hanya dipilih dari kalangan muda atau hanya dari umur, melainkan orang-orang berkapasitas, kapabilitas, dan integritas baik.
[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]
“Cari orang-orang yang terbaik, best of the best, itu harusnya. The right man atau the right women and the right place,” jelasnya.
“Seharusnya enggak melihat umur, enggak melihat pencitraan. Hari gini enggak usah pencitraan,” pungkas Wakil Ketua Umum Gerindra ini.