Gaji Belum Dibayar, Ratusan Karyawan Palma Satu Kembali Geruduk KPK

Gaji Belum Dibayar, Ratusan Karyawan Palma Satu Kembali Geruduk KPKRatusan orang mengatasnamakan diri Aliansi Karyawan PT Palma Satu kembali menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (21/11).[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]

Massa mulai berunjuk rasa sekitar pukul 10.00. Mereka membawa spanduk bertuliskan sejumlah tuntutan.

Koordinator aksi Jasprando Damanik mengatakan, tuntutan pihaknya masih sama seperti pada aksi-aksi sebelumnya.

“Tuntutan kami masih sama. Kami meminta KPK segera membuka rekening PT Palma Satu yang diblokir,” kata Jasparando kepada wartawan di lokasi.

Menurutnya, akibat pemblokiran tersebut, ribuan karyawan terancam terkena PHK karena perusahaan tidak bisa membayar gaji.

“Hingga saat ini karyawan belum bisa menerima gaji, bahkan perusahaan terancam tutup operasionalnya,” ujarnya.

“Untuk itu kami menuntut keadilan agar hak-hak kami tidak terzalimi,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu peserta aksi dalam orasinya mengatakan, seorang pegawai humas KPK telah menemui perwakilan karyawan.

“Tapi sampai saat ini belum ada jawaban pasti atas kegelisahan 1.100 karyawan PT Palma Satu,” ujar Antoni Lawolo dalam orasinya.

Di sisi lain, Antoni juga berharap KPK tidak tebang pilih dalam hal penegakkan hukum.

“KPK selaku lembaga penegakkan hukum yang independen dan punya kekuatan penuh, jangan tebang pilih dan melakukan diskriminasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Aliansi Karyawan PT Palma Satu telah menggelar unjuk rasa di antaranya pada 11 November lalu.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]

Secara keseluruhan, massa sudah lima kali berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK.

Demonstrasi diawali pada 31 Oktober 2019, berlanjut sehari berselang pada 1 November, kemudian 11 dan 12 November, dan terakhir pada hari ini.

“Dengan semangat yang sama, kami datang untuk meminta KPK membuka pemblokiran rekening PT Palma Satu,” kata Antoni.

Akibat pemblokiran tersebut, sambungya, banyak rakyat kecil yang haknya terbengkalai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *