Impor Beras Ketan Bisa Bikin Gairah Bertani Loyo

Impor Beras Ketan Bisa Bikin Gairah Bertani LoyoPengajuan impor beras ketan yang dilakukan Perum Bulog menuai protes dari para petani. Impor dinilai tidak masuk akal lantaran stok beras, baik beras ketan maupun gabah di penggilingan padi masih menumpuk.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]

Ketua Asosiasi Lumbung Pangan Jawa Timur, Suharno bahkan menganggap permohonan impor beras ketan sebanyak 65 ribu ton dari Bulog ke Kementerian Perdagangan sebagai hal yang tidak masuk akal.

Buntutnya, kata dia, akan membuat para petani jadi malas bertanam lantaran hasil mereka tidak dihargai.

“Ini akan menyebabkan gairah untuk bertani menjadi loyo, petani tidak akan semangat. Sedangkan impor yang lama saja masih mempengaruhi distribusi beras saat ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (20/11).

Dia meminta pemerintah untuk konsisten menjaga stabilitas harga. Termasuk memikirkan hasil dari produk para petani.

“Harusnya petani ditingkatkan lagi untuk bertanam (beras ketan) daripada impor. Konsep itu yang harus di wujudkan untuk swasembada pangan,” tegasnya.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo pernah mengeluarkan ancaman akan menggigit impor-impor yang tidak perlu. Selain itu, langkah impor juga bisa berdampak pada defisit neraca perdagangan.

“Hati-hati melanggar perintah Presiden Jokowi. Jangan hanya menghabiskan devisa saja,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed