Israel kembali menembakkan rudalnya ke Jalur Gaza yang menewaskan 6 orang dan 12 lainnya terluka, termasuk warga sipil dan medis, Kamis (14/11). Alhasil, dalam dua hari serangan, korban tewas menjadi 32 orang.
Sehari sebelumnya, Rabu (13/11), terjadi insiden saling tembak di lintas-perbatasan Der al-Balah yang dilakukan sebelum fajar antara kelompok militan Jihan Islam Palestina dan Israel.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]
Dilansir dari Reuters, aksi ini merupakan serangkaian serangan yang diawali oleh dibunuhnya komandan Jihad Islam, Bahaa Abu al-Ata oleh Israel pada Selasa (12/11). Akibatnya, kelompok militan Islam tersebut mengirimkan roket ke Israel yang dibalas dengan serentetan serangan udara dari Israel.
Sementara itu Menteri Pertahanan Israel yang baru, Naftali Bennett mengungkapkan, pihaknya tidak akan ragu menargetkan lebih banyak anggota kelompok Jihad Islam.
[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]
“Selama 24 jam terskhir, teroris Jihad Islam menembakkan lebih dari 250 roket dan rudal ke Israel. Pasukan keamanan Israel akan memburu setiap teroris, sampai anak-anak kita aman dan selamat,” ujarnya.
Menanggapi serangan udara Israel yang menewaskan banyak warga sipil di Palestina, Mesir kemudian mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza. Menurut Al Jazeera, gencatan senjata ini telah disetujui dan berlaku pada pukul 5.30 pagi waktu setempat hari ini.