Korban Tewas Topan Hagibis di Jepang Jadi 35 Orang, 20 Hilang

Korban Tewas Topan Hagibis di Jepang Jadi 35 Orang, 20 HilangKorban tewas akibat topan Hagibis yang menerjang wilayah Jepang pada akhir pekan, bertambah menjadi 35 orang. Puluhan ribu petugas penyelamat masih melakukan pencarian terhadap korban selamat, dengan nyaris 20 orang dilaporkan masih hilang.

Seperti dilansir AFP, Senin (14/10/2019), topan Hagibis menerjang wilayah Jepang pada Sabtu (12/10) malam waktu setempat, namun memicu hujan deras selama berjam-jam sebelumnya yang memicu tanah longsor dan membuat air sungai setempat meluap yang berujung banjir.

Laporan media lokal menyebut sedikitnya 35 orang tewas akibat topan dahsyat ini. Kantor berita Kyodo melaporkan nyaris 20 orang masih hilang. Namun data pemerintah setempat pada Minggu (13/10) waktu setempat menyebut jumlahnya jauh lebih rendah, meskipun jumlah pastinya belum akan dirilis hingga Senin (14/10) waktu setempat.

Lebih dari 110 ribu petugas penyelamat, termasuk 31 ribu tentara, terus melakukan pencarian korban pada Minggu (13/10) malam hingga Senin (14/10) waktu setempat yang merupakan hari libur nasional di Jepang. Para petugas menembus genangan lumpur demi mencari kemungkinan korban selama yang terjebak.

Topan Hagibis yang membawa angin kencang 216 kilometer per jam, tercatat sebagai salah satu topan paling dahsyat yang menerjang area Tokyo dalam beberapa dekade terakhir. Namun disebutkan bahwa hujan deras yang dibawa topan itulah yang menyebabkan kerusakan paling banyak, dengan 21 sungai setempat meluap hingga memicu genangan banjir di area sekitarnya.

Di area Nagano, tanggul yang meluap membuat air Sungai Chikuma membanjiri area permukiman setempat. Laporan menyebut banjir menggenangi rumah-rumah warga hingga lantai dua. Helikopter milik militer dan departemen pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengevakuasi korban selamat dari atap-atap rumah dan balkon di beberapa lokasi.

Petugas penyelamat berbicara dengan seorang warga saat melakukan pencarian korban topan HagibisPetugas penyelamat berbicara dengan seorang warga saat melakukan pencarian korban topan Hagibis Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Namun sayangnya, satu operasi penyelamatan di area Fukushima berujung tragedi setelah seorang wanita tewas terjatuh saat dievakuasi via udara.

Di beberapa lokasi lainnya, petugas menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi ratusan orang yang terjebak di sebuah rumah khusus pensiunan di Kawagoe, Tokyo bagian barat laut, yang digenangi banjir.

Jumlah korban tewas dilaporkan bertambah menjadi 35 orang setelah pada Minggu (13/10) waktu setempat, jasad-jasad korban ditemukan di rumah-rumah yang digenangi banjir dan mobil-mobil yang terendam banjir, serta dari gedung yang tertimbun longsor dan sungai-sungai yang meluap.

Salah satu korban tewas merupakan seorang pekerja pemerintah setempat yang mobilnya terendam banjir dan sedikitnya lima warga China yang merupakan awak sebuah kapal yang karam di Teluk Tokyo. “Ada 12 awak di atas kapal. Lima warga China ditemukan tewas,” sebut pejabat patroli pantai Jepang kepada AFP. Empat awak kapal lainnya yang berasal dari China, Myanmar dan Vietnam telah diselamatkan. Namun tiga orang lainnya masih hilang dan dalam pencarian.

Pada Senin (14/10) pagi waktu setempat, sekitar 57.500 rumah warga belum mendapat aliran listrik. Sekitar 120 ribu rumah lainnya tidak mendapat suplai air bersih. Puluhan ribu orang mengungsi ke tempat penampungan, dengan kebanyakan dari mereka belum yakin kapan akan kembali pulang.

Topan Hagibis ini memicu kekacauan perjalanan pada akhir pekan, dengan banyak penerbangan di-grounding dan operasional kereta bawah tanah serta kereta peluru dihentikan sementara. Namun semuanya kembali normal pada Senin (14/10) waktu setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *