Indonesia Diprediksi Jadi Mesin Ekonomi Halal Dunia

Indonesia Diprediksi Jadi Mesin Ekonomi Halal DuniaIndonesia harus bisa menguasai industri halal dunia. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) Sapta Nirwandar.

Menurutnya, perekonomian dan industri halal sudah menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi dunia.

“Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim harus bisa menguasai industri halal di dalam maupun luar negeri,” ujar Sapta di acara Global Islamic Economy Summit Round Table Series di Jakarta, Rabu (25/9).[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]

Sapta menambahkan, Indonesia berpotensi sebagai mesin ekonomi halal dunia. Dalam laporan Indonesia Halal Economy & Strategy Roadmap tercatat belanja domestik pada produk dan jasa ekonomi halal mencapai 218,8 miliar dolar AS pada tahun 2017.

Angka ini diproyeksikan, lanjut Sapta, akan terus bertumbuh dengan 5,3 persen CAGR (Compounded Average Growth Ratio) mencapai 330,5 miliar dolar AS pada tahun 2025.

“Laporan ini memperkuat posisi dasar Indonesia sebagai mesin ekonomi halal dunia,” imbuhnya.

Lebih lanjut Sapta mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke seluruh stakeholder ekonomi halal.

“Kami akan melakukan sosialisasi kepada seluruh stakeholder ekonomi halal sehingga dampaknya lebih signifikan,” harapnya.

Mantan Wakil Menteri Pariwisata ini membandingkan dengan suksesnya Brazil sebagai pengekspor utama unggas halal di dunia.

“Padahal mereka bukan negara mayoritas muslim,” sesalnya.

Menurut Sapta, Brazil berhasil menjadi pengekspor ayam ke negara-negara muslim, seperti di wilayah Uni Emirate Arab (UEA) karenan mempunyai supply-chain peternakan ayam halal, mulai dari telur sampai pemotongan, halal.

“Bahkan mereka mempunyai pelabuhan khusus untuk itu,” tambahnya.

“Proses mereka mengikuti aturan-aturan Syariah. Tapi kalau orangnya belum tentu,” lanjutnya.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]

Proses industri ternak ayam di Brazil bersertifikasi internasional. UEA sebagai pengimpor, mengontrol penuh ekspor yang masuk, terutama dalam konteks peraturan di negara-negara tersebut.

“Misalnya, Arab Saudi ingin impor ayam dari Brazil, maka dia pasti akan cek ini halal atau tidak,” jelasnya.

IHLC bersama dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Bank Indonesia (BI), dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), akan bersama-sama membangun industri halal Indonesia agar bisa masuk ke pasar global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *