Begini Peran Ular Piton bagi Kehidupan Manusia

Begini Peran Ular Piton bagi Kehidupan ManusiaFoto “ular raksasa” korban kebakaran di hutan Kalimantan sempat hangat jadi pembicaraan netizen. Sebenarnya, apa ular besar macam itu punya peran bagi manusia?

Kebakaran hutan tak cuma merugikan manusia tapi juga flora dan fauna di dalamnya. Salah satunya adalah ular besar yang disebut ular raksasa yang mengacu kepada ular sanca kembang alias Reticulated python/Python reticulatus yang terbakar dan viral.

detikcom pun menghubungi reptiler Panji Petualang dan menanyakan apakah sejatinya peran ular bagi hutan dan manusia. Panji pun memberikan jawaban bahwa ular sangat penting keberadaannya dalam mengendalikan populasi hama.

“Ular piton atau ular besar sangat berperan penting dalam mengendalikan hewan hama seperti babi dan kera. Bayangkan saja, babi sekali melahirkan bisa mengeluarkan 11 ekor anak. Nah itulah peran ular memakan babi yang sangat mudah sekali berkembangbiak,” ungkap Panji.

Panji juga mengatakan bahwa ular besar seperti sanca kembang yang berukuran 8 meter bisa memakan sampai tiga ekor babi dalam seminggu. Sedangkan untuk hewan-hewan lain yang berukuran kecil, ular ini bisa menelan puluhan.

“Dalam seminggu, ular sanca yang berukuran 8 meter saja mampu makan 3 ekor babi dalam seminggu. Sedangkan hewan kecil seperti kera dan burung itu bisa puluhan. Jika ular tidak ada, maka populasi hewan seperti babi, kera, rusa dan kijang akan membludak,” jelasnya.

Walaupun ada predator seperti harimau, tetapi Panji menyebut hewan ini tak bisa mengontrol populasi. Itu karena kemampuan makan harimau terbatas alias tak sebesar ular. Jadi keberadaannya takkan terlalu berpengaruh pada populasi babi yang mudah sekali berkembang biak.

“Jika tidak ada ular, berarti yang makan adalah harimau. Namun daya makan harimau snagat terbatas dan tidak mampu mengendalikan populasi,” lanjutnya.

Selain memakan babi dan kera, ular juga mengontrol hewan yang menjadi hama pertanian seperti tikus. Dengan adanya ular, populasi tikus terkendali dan tentu membantu manusia dalam pengembangan pertanian dan peternakan.

“Lebih dari 2.900 spesies ular di dunia dan yang berbisa hanyalah 20 persen saja. Nah yang tidak berbisa ini berperan dalam membasmi hama,” tambah Oanji.

Selain memberantas hama, ular juga punya peran lain. Panji menjelaskan bahwa bisa ular juga sedang dikembangkan menjadi obat.

“Sekarang bisa ular juga sedang dikembangkan menjadi obat anti kanker. Dan banyak juga kepercayaan tradisional yang menggunakan ular sebagai obat. Banyak yang percaya kalau ular bisa mengobati beberapa penyakit berat,” kata Panji.

Di beberapa daerah di Indonesia ular juga digunakan untuk kosumsi. Konon daging ular dipercaya sebagai obat kulit dan awet muda. Saat berkunjung ke Manado, detikcom sempat ditawari untuk mengonsumsi daging ular. Para pedagang di sana juga mengatakan bahwa daging ular bisa untuk kulit dan awet muda. Dan rasa daging ular sama seperti daging ayam.

“Belum ada penelitian yang mengatakan bahwa memakan daging ular bisa awet muda. Namun bagi yang sering mengkosumsinya mungkin telah merasakan khasiatnya sehingga orang lain pun percaya dan melanjutakn tradisi itu,” lanjut Panji.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *