Anjing Tewaskan PRT, Ini Alasan Anubis Tak Boleh Kembali

Anjing Tewaskan PRT, Ini Alasan Anubis Tak Boleh KembaliPolisi telah menyatakan menitip Sparta, anjing ras Belgian Malinois milik presenter Bima Aryo, di unit Satwa K-9 Polda Metro Jaya. Sedang Anubis, seekor yang lain, dikembalikan dengan syarat tidak lagi dipelihara di rumah orang tua Bima di Jalan Langgar, Cilangkap, Jakarta Timur.

Keputusan itu diambil setelah observasi atas kedua anjing dituntaskan terkait kasus penyerangan oleh Sparta yang menewaskan seorang asisten atau pembantu rumah tangga, 30 Agustus 2019. Sparta dan Anubis, keduanya terbebas dari ancaman dimusnahkan setelah dinyatakan bebas dari rabies.

Kepala Kepolisian Sektor Cipayung, Jakarta Timur, Komisaris Rasyid mengungkap alasan ‘penahanan’ dan ‘pengasingan’ terhadap masing-masing anjing tersebut. Dia mengatakan warga di sekitar rumah Tay Damai, orang tua Bima Aryo, anjing-anjing itu kembali. Alasannya, penyerangan oleh anjing tersebut sebelumnya sudah terjadi tiga kali.

“Karena memang sudah tiga orang yang kegigit anjing tersebut sebelumnya. Tetapi yang tergigit selama ini tidak pernah melaporkan ke polisi,” ujar Rasyid pada 10 September 2019.

Dua anjing Belgian Malinois Bima yang bernama Sparta dan Anubis. Saat ini kedua anjing tersebut beserta seekor anjing pudel telah diamankan oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Jakarta Timur untuk diobservasi. Instagram

Taufik, tetangga rumah Bima Aryo, mengungkapkan, satu penyerangan terdahulu dialami seorang bocah lantaran mengambil bola yang masuk ke rumah itu. Bocah itu disebutnya digigit salah satu anjing di bagian paha.

Sekitar dua pekan sebelum kasus penyerangan terhadap PRT di rumah yang sama, Taufik bercerita, satu anjing lepas dan sempat berlarian di sekitar rumah Bima. “Banyak anak kecil di sini. Takut kalau terjadi apa-apa mereka jadi korban,” katanya.

Secara terpisah Bima Aryo menyatakan memercayakan anjingnya di Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya dan dapat ditangani pemilik barunya. Dia yakin Sparta yang diakui lebih agresif daripada Anubis berada di tangan orang-orang yang baik.

Kasus penyerangan terhadap Yayan saat Taty ingin mengeluarkan anjing menjelang malam. Anjing tersebut biasa dibawa jalan-jalan di pekarangan rumah setiap sore. Setelah dibuka kandangnya, anjing ternyata tidak langsung keluar.

Saat kandang terbuka, posisi Yayan disebut tidak berada di sekitar herder melainkan di kandang anjing lain. Di rumah itu ada sekitar empat kandang anjing. “Tapi setelah anjingnya keluar, entah lepas talinya atau bagaimana, korban langsung diterkam,” kata Rasyid.

Akibat serangan itu, Yayan menderita luka robek yang menganga di bagian leher. Luka sejenis juga terjadi di bagian antara ketiak dengan payudaranya. Selain itu, punggung dan seluruh perut Yayan penuh cakaran.

Yayan sempat dibawa ke Rumah Sakit Adhyaksa, Jakarta Timur. Setelah dari sana, Rasyid mengatakan korban buru-buru dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk penanganan lebih lanjut. Saat dibawa, Yayan disebut masih hidup. Namun, dia menghembuskan nafas terakhir sesaat sebelum sampai ke RS Polri Kramatjati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *