Posisi politik Sandiaga Uno menentukan lumayan banyak hal. Masa depan Partai Gerindra, di mana ia pernah menjadi wakil ketua umumnya. Juga masa depan Partai Amanat Nasional (PAN).
Nama sudah beberapa waktu belakangan ini disebut-sebut berpeluang menjadi ketua umum PAN. Chemistry politik Sandiaga dengan PAN disebutkan terbilang baik. Juga, pembicaraan dengan segelintir elit partai berlambang sinar matahari itu pun sudah mengarah pada posisi yang kini diduduki Zulkifli Hasan.
Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra, Andre Rosiade, telah menegaskan bahwa Sandiaga tidak akan merapat ke PAN. Sebaliknya, ia akan kembali ke Gerindra setelah mengundurkan diri pada Agustus tahun lalu karena berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Andre juga mengatakan, bagi Sandiaga, Prabowo punya posisi istimewa, yakni mentor dan guru politik sekaligus.
Adapun mengenai posisi Sandiaga di Gerindra masih harus melihat hasil Kongres tahun 2020 yang akan ditentukan oleh Prabowo.
Sementara kalangan di PAN menilai, apabila tidak ada sosok sekelas Sandiaga yang ingin memimpin PAN, maka Zulkifli Hasan berpeluang besar untuk tetap menduduki kursi itu.
Sejauh ini, belum ada tokoh internal PAN yang dinilai memiliki kapasitas selevel dengan Zulhas.
Konon beberapa nama yang disiapkan oleh pendiri PAN, Amien Rais, juga dinilai belum matang. Kalau pun maju dalam pemilihan ketua umum, hanya sekadar bisa menggoyang, tidak bisa menang.
Sejauh ini posisi Zulhas dinilai akan sangat kuat apabila melamar anak Amien Rais, Hanafi Rais, sebagai Sekretaris Jenderal.
Selain sebagai bentuk rekonsiliasi terbaik dengan Amien, langkah ini juga memperlihatkan keseriusan dalam kaderisasi.***
