Jika Terpilih Jadi Rektor, Ini yang akan Dilakukan Toni Toharudin untuk Unpad

Jika Terpilih Jadi Rektor, Ini yang akan Dilakukan Toni Toharudin untuk UnpadDr.Toni Toharudin S.Si.M.Sc kelahiran Tasikmalaya 1 April 1970. Adalah salah satu nama yang maju sebagai bakal calon Rektor Unpad 2019-2024, Dr. Toni Toharudin, M.Sc Dosen Statistika FMIPA Unpad dan juga sebagai Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah menilai bahwa Rektor merupakan figur yang menjadi kunci keberhasilan perguruan tinggi.

Jabatan Rektor adalah sebuah amanah, yang harus dipegang teguh dan penuh tanggung jawab.

Ditemui di Ekowisata Alam Santosa, Pasir Impun, Selasa (3/9/2019), Toni memaparkan gagasannya, didampingi Tokoh Jawa Barat Eka Santosa.

Menurutnya Rektor bukan hanya manager tetapi juga seorang leader yang harus berperan sebagai driving force untuk kemajuan kampus. Oleh karena itu, keberadaannya dituntut untuk mampu membuat terobosan yang dapat memberikan dampak (outcome) nyata bagi pembangunan institusi.

Kepemimpinan merupakan faktor yang paling penting dalam menunjang tercapainya tujuan Institusi. Jika seorang Rektor mampu menggerakkan, membimbing, dan mengarahkan seluruh civitas akademika secara tepat, maka segala kegiatan yang baik dalam pelaksanaan proses pembelajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, maupun pelayanan mahasiswa akan bisa terlaksana secara efektif, ungkapnya kepada awak media.

Inilah inti dari kepemimpinan yang efektif, yang akan diterapkannya jika memimpin Unpad.

Kepemimpinan efektif pada prinsipnya dapat membuat anggota menjadi percaya, loyal, dan termotivasi untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi secara optimal.

“Oleh karena itu, keberhasilan kepemimpinan dalam institusi Perguruan Tinggi dapat dilihat dari sejauhmana civitas akademika memiliki performansi yang baik. Kepemimpinan yang efektif akan mendorong para pengikut dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya berusaha dengan keras
melaksanakan tugas-tugas, disertai dengan kemauan yang kuat untuk melaksanakannya,” jelasnya.

Jika amanah menjadi Rektor Unpad datang kepada dirinya, Dr. Toni Toharudin akan menerapkan Strategi Pengembangan Unpad dan akan melakukan berbagai agenda strategis untuk membesarkan Institusi Unpad melalui 6 terobosan :

Pertama, menciptakan manajemen berbasis komunitas (community based management).
Manajemen berbasis komunitas memungkinkan seluruh civitas akademika memiliki tanggung jawab yang sama untuk memajukan Institusi. Strategi yang dapat dilakukan diantaranya melalui upaya;

1) berperan sebagai solidarity-maker. Pemimpin adalah tempat bersatunya berbagai kepentingan dan pandangan sehingga keberadaannya dapat menyatukan dan memberikan arah dan tujuan lembaga secara jelas. Pemimpin harus mampu menggerakan seluruh civitas akademik untuk mendukung upaya pengembangan institusi. Di sini, seorang pemimpin harus menjalin komunikasi efektif, membuat tim merasa aman, mampu menciptakan ruang partisipasi bagi semua pihak (engagement), sehingga tercipta arah gerak yang sama bagi komunitas;

2) menawarkan visi kebaruan yang diejawentahkan melalui cetak biru (blue-print) pembangunan institusi yang jelas.
Visi harus dipahami, dimengerti dan diimani oleh semua pihak. Dengan demikian, seluruh civitas akademik harus memiliki tanggungjawab yang sama untuk menjadikan visi institusi sebagai pijakan dalam pelaksanaan program; 3) terbuka terhadap kritik.

“Kritik merupakan amunisi sebagai
feedback menuju perbaikan. Dengan demikian, visi dan misi institusi senantiasa dapat terkontrol dengan baik ke arah pencapaian target-target yang telah ditetapkan,” katanya.

Kedua, menerapkan Manajemen Berbasis Teknologi. Perguruan Tinggi dituntut untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi dan dinamika global terutama terkait era disrupsi (revolusi industri 4.0). Dalam konteks ini, pemimpin harus dapat membuat keputusan secara cepat dan akurat melalui pemanfaatan data dan informasi sebagai basis dalam pengambilan kebijakan.
Penerapan teknologi juga wajib untuk menunjang proses pembelajaran, layanan kampus, dan sejenisnya.

Ketiga, menciptakan birokrasi yang profesional dan transparan yang mendorong pada upaya peningkatan Kesejahteraan dosen dan pegawai.

“Di sini perlu reformasi birokrasi untuk menunjang efektifitas manajemen organisasi. Strategi yang dapat dilakukan melalui: tata kelola keuangan
yang transparan dan akuntabel, reformulasi kebijakan renumerasi, dan peningkatan kesejahteraan pegawai,”

Keempat, memperkuat Publikasi dan Inovasi. Membawa Institusi Unpad menjadi Perguruan Tinggi dengan daya saing tinggi (global) melalui peningkatan jumlah publikasi dan inovasi di bidang pengetahuan dan teknologi.

Kedepan, lanjut Toni, Unpad harus bisa menjadi Pusat Pengembangan Inovasi Keilmuan dan Teknologi sehingga mampu melahirkan generasi unggul. Langkah yang
dapat dilakukan diantaranya meliputi: membangun jejaring dengan peneliti (terbaik) berkelas dunia (baik nasional maupun internasional) untuk melakukan akselerasi publikasi Internasional;
dan membentuk International Advisory Board pada setiap level untuk akselerasi riset.

“Di samping itu Unpad harus bisa mewujudkan hasil riset multi disiplin yang khas dan bisa mendunia.

Kelima, mengupayakan peningkatan dan percepatan program doktor diantaranya melalui penerapan kebijakan pemberian beasiswa khususnya bagi mahasiswa yang menempuh program Doktoral (S3). Disamping itu membebaskan biaya kuliah pada mahasiswa S3 dengan mempersyaratkan harus bisa publikasi pada jurnal bereputasi minimal 3 selama pendidikan.

Keenam, membentuk Pusat Asesmen dan Sertifikasi. Program pemerintah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia salah satunya dengan membuat asesmen, baik individu maupun kelompok. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang meningkat serta jumlah angkatan kerja yang juga meningkat, dibutuhkan tenaga profesional yang dapat menunjang pekerjaan.

Pendirian Pusat Asesmen dan Sertifikasi akan membuat Unpad berada selangkah lebih maju dibanding perguruan tinggi lain di Indonesia. Pusat Asesmen dan Sertifikasi akan bekerja berdampingan dengan Pusat Pengembangan Karir (Career Development Center) yang dikelola secara terpisah, sehingga akan membuat Unpad juga menjadi lembaga pendidikan yang memenuhi solusi
terintegrasi dalam mencapai SDG.

Keberadaan Pusat Asesmen di lingkungan UNPAD menjadi sangat strategis dalam dua sisi;

1) memenuhi kebutuhan di lingkungan UNPAD akan ketersedian program-program asesmen, baik individu maupun kelompok, baik asesemen kompetensi maupun potensi;

2) membantu pemerintah dan pihak-pihak non-pemerintah dalam melakukan asesmen yang efektif sehingga dapat mencetak tenaga profesional yang tersertifikasi yang dibutuhkan pasar
kerja.

Enam agenda tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dijalankan oleh semua pihak di lingkungan perguruan tinggi. Di sinilah sosok pemimpin ditantang untuk bagaimana membuat sebuah keputusan secara tepat, dan mampu mengeksekusi keputusan tersebut yang pada gilirannya melahirkan program-program yang memberikan dampak nyata bagi kemajuan Unpad tercinta.

Di atas segalanya, keberhasilan kepemimpinan ditentukan sejauh mana pemimpin berkomitmen, tepat janji, dan konsisten, sebagaimana dalam akar budaya sunda disebut “sacangreud pageuh sagolek pangkek” tanpa melupakan ketentuan Yang Maha Kuasa seperti filosofi sunda “Dihin pinasti anyar pinanggih”, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *