“Gundala”, Sebuah Bukti Indonesia Mampu Bermain di Genre Superhero

"Gundala", Sebuah Bukti Indonesia Mampu Bermain di Genre Superhero“Gundala” adalah salah satu film yang paling ditunggu kehadirannya, selain menampilkan para mega bintang, film ini digadang-gadang akan menjadi pintu pembuka bagi kesuksesan tema superhero lokal lainnya.

Film yang disutradarai dan ditulis skenarionya oleh Joko Anwar ini bercerita tentang Sancaka (Abimana Aryasatya) yang hidup di jalanan sejak orangtuanya meninggalnya. Menjalani kehidupan yang berat, Sancaka bertahan hidup dengan memikirkan keselamatannya sendiri dan tidak ikut campur urusan orang lain.

Ketika keadaan kota semakin buruk dan ketidakadilan berkecamuk di seluruh negeri, Sancaka harus memutuskan apakah dia terus hidup menjaga dirinya sendiri atau bangkit menjadi pahlawan bagi mereka yang tertindas.

Sebuah pembuktian Joko Anwar akhirnya mampu membuktikan janjinya bahwa “Gundala” akan menyajikan sebuah film aksi yang tidak hanya seru tapi juga menggugah hati sebab banyak hal-hal tentang kemanusiaan yang dibicarakan di sini.

Dari segi cerita tak hanya konflik antara si baik dan si buruk, namun drama tentang rasa cinta, hubungan orangtua dan anak serta kepedulian terhadap penindasan dibangun dengan apik oleh Joko melalui alur cerita yang sangat nyaman untuk dinikmati. Romantisme ibu dan anak, kerinduan akan kasih sayang orangtua sebenarnya menjadi fokus dan latar dalam “Gundala”.

Sebab dalam film ini, rata-rata tokohnya adalah barisan orang yang pernah mengalami luka karena masalah keluarga. Pemilihan kata serta penempatan adegan per adegan sukses membuat penonton dapat menentukan dan mengingat bagian mana yang menjadi favorit mereka. Belum lagi adegan pertarungan yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed