Doel Sumbang Pop Sunda Reborn

Doel Sumbang Pop Sunda RebornAKSI. Beberapa tahun belakangan ini, semenjak kehadiran teknologi digital, industri Pop Sunda dianggap mati. Kalau pun ada yang memproduksi, tapi tidak berarti Pop Sunda menggeliat secara signifikan.

Memasuki tahun 2019, situasinya berbeda. YouTube memberi harapan baru. Para pencipta lagu Pop dan para pelaku lainnya, seperti penyanyi dan arranger, sekarang menyadari, monetized YouTube bukan dongeng, tapi fakta, apalagi setelah ada publisher dari Jakarta yang berani memberi advance untuk royalti YouTube. Gairah berkarya pun muncul lagi, karena mereka menemukan pasar baru : YouTube, Spotify, dan berbagai platform digital lainnya.

Doel Sumbang adalah musisi yang melek digital. Bagi Doel, YouTube dan platform digital lainnya adalah sumber rezeki yang lebih dahsyat ketimbang pada era analog. Pengalaman pribadinya membuat Doel berpikir dan berniat, menghidupkan kembali Pop Sunda dengan bisnis digital.

“Untuk tahap pertama, saya menggandeng Rita Tila dan Fanny Sabila untuk me-recycle lagu-lagu saya yang pernah hit. Lagu Kacida dikemas ulang dengan vokal Fanny Sabila, dan lagu Kurang Kumaha dinyanyikan oleh Rita Tila. Diedarkannya secara digital. Untuk tahap berikutnya menggandeng penyanyi-penyanyi bintang lainnya,” ujar Doel ketika ditemui di Studio Air, Cijawura III Kota Bandung, Rabu (240719), ditengah kesibukan merekam vokal Rita Tila dan Fanny Sabila.

Lagu “Kacida” populer pada tahun 1991 lewat vokal Nova Mardiana, dan lagu “Kurang Kumaha” ngehit pada tahun 1989 lewat vokal Paramitha Rusady.

“Pop Sunda reborn,” ucap Doel sambil tersenyum. “Dan kiprah menghidupkan kembali industri Pop Sunda ini saya lakukan dalam bingkai Kompos, Komunitas Praktisi Pop Sunda,” lanjut Doel.

 

Yosie Wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed