Oposisi Sejak Berdiri Bukti Gerindra Tidak Gampang Tergiur Kursi

Oposisi Sejak Berdiri Bukti Gerindra Tidak Gampang Tergiur KursiTudingan miring kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pasca pertemuan dengan presiden terpilih Joko Widodo membuat Gerindra prihatin.

Apalagi dalam tuduhan itu, Prabowo disebut tergiur kursi kabinet hingga mau rekonsiliasi dengan rival di pilpres.

Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menolak tudingan itu. Dia menegaskan Gerindra yang dipimpin Prabowo bukan partai yang gampang tergoda kursi kabinet.

Dia menegaskan bahwa pada tahun 2009 hingga 2014 lalu, Gerindra telah ditawai kursi menteri oleh Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu menjabat presiden.

“Tapi tidak kami ambil. 2014 sampai engan 2019 kami juga ditawarkan pak Jokowi kursi kabinet, juga tidak kami ambil,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi sesaat lalu, Minggu (14/7).

Tidak cukup sampai di situ, tawaran kembali datang dari Jokowi di tahun 2018. Kali ini, Prabowo ditawari menjadi cawapres Jokowi. Sekali lagi, partai berlambang kepala Garuda itu menolak.

“Lalu sekarang dengan gampang kami Gerindra dan Pak Prabowo dituduh berkhianat karena iming-iming jabatan?” kata Andre terheran-heran.

Partai Gerindra, sambunya, bukan partai kemarin sore yang mudah tergiur kursi. Bahkan dalam catatan sejarah partai, Gerindra selalu berada di luar pemerintahan.

“Kami 10 tahun beroposisi. Kami sejak berdiri sampai sekarang selalu berada di luar pemerintahan. Dan ini membuktikan kami konsisten dan tidak gampang tergoda,” tegasnya.

Lebih lanjut, Andre meluruskan bahwa pertemuan antara Jokowi dan Prabowo bertujuan baik, yaitu agar Indonesia guyub dan demi membebaskan ratusan pendukung yang masih ditahan. Termasuk, demi menyesaikan masalah yang masih mendera ulama dan tokoh-tokoh pendukung 02. Bukan karena iming-iming jabatan.

“Pak Prabowo dan Gerindra tidak pernah dan tidak akan pernah mengkhianati pendukungnya. Pak Prabowo selalu memikirkan nasib pendukungnya. Silakan dicek kepada teman-teman pendukung, tokoh, dan ulama yang sudah bebas mengenai komitmen Pak Prabowo,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed