Bamsoet Unggul Leadership, Airlangga di Pengelolaan Birokrasi

Bamsoet Unggul Leadership, Airlangga di Pengelolaan BirokrasiBursa calon ketua umum Golkar menguat di dua nama, yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Berdasarkan track recordnya, kedua tokoh ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam memimpin.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago berpandangan, Airlangga yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Golkar memiliki pengalaman mumpuni.

“Airlangga, beliau sudah punya pengalaman dalam hal pengelolaan birokrasi, yaitu menjadi Menteri Perindustrian. Ada tiga menteri strategis di ekonomi yang menjadi tulang punggung kabinet, itu menteri pertanian, perindustrian, dan investasi,” jelasnya.

Ia menjelaskan, modal keberhasilan mengemban amanah presiden Jokowi dalam memimpin Kementerian Industri adalah sebuah prestasi tersendiri. Terlebih Airlangga juga pernah duduk di DPR periode 2009-2014 sebagai Ketua Komisi VI DPR RI.

“Selain rekam jejak dalam memimpin sebuah lembaga birokrasi, beliau di DPR pernah mengurus tentang perdagangan dan perindustrian juga. Track recordnya juga cukup baguslah, kita akui dalam mengelola perekonomian dan birokrasi beliau unggul,” ujarnya.

Walaupun dianggap memiliki pengalaman dan keunggulan dalam hal birokrasi. Namun hal itu tidak terjadi ketika dia memimpin Golkar. Airlangga dinilai gagal berinovasi dan menguatkan basis-basis Golkar sehingga berefek pada penurunan suara Golkar secara nasional.

“Artinya perlu dievaluasi kemahiran, kepiawaian beliau dalam memimpin sebuah organisasi politik dan gagal menjadikan partai Golkar sebagai partai pemenang pemilu,” jelas Pangi.

Berbeda dengan Airlangga, Pangi menilai sosok Bambang Soesatyo (Bamsoet) sudah mempunyai modal dasar, kepengurusan Golkar dan posisinya sebagai Ketua DPR RI.

Selama mengemban amanah menjadi ketua DPR, Bamsoet kerapkali mendapat apresiasi, citra dan kinerja DPR juga meningkat.

“Semenjak dilantik, Bamsoet bisa dibilang cukup sering disorot media sehingga publik pun familiar dengan namanya,” ungkap Pangi.

Selain itu kata Pangi, Bamsoet dinilai banyak melakukan beberapa terobosan serta konsisten dalam mengelola persidangan, perencanaan persidangaan, dan dinamika kelembagaan.

Dalam keorganisasian, Bamsoet terdaftar dan aktif dalam beberapa organisasi besar yang memiliki akar rumput seperti Kosgoro, Pemuda Pancasila, dan FKPPI.

“Bamsoet unggul dari segi leadership,” tegasnya.

Namun menurut Pangi, Bamsoet juga bukan tanpa kekurangan. Belakangan sempat santer isu berembus yang menimpanya bahwa Bamsoet memilingi gelar Master Bisnis dari kampus IMNI (IM New Port Indonesia) yang diduga ilegal.

Walaupun semua sudah dibantahkan oleh Menristekdikti langsung yang menyebutkan bahwa ijazah Bamsoet SAH. Berbeda dengan Airlangga Hartarto yang memiliki rekam jejak akademik sarjana dari kampus ternama yaitu Universitas Gajah Mada, dan menyelesaikan gelar Master Bisnis dari Monash University, Australia.

“Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tinggal bagaimana yang lebih dibutuhkan oleh Partai Golkar ke depan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *