Kebobolan di Injury Time, PSGC Ciamis Akui Persita Lebih Beruntung

Kebobolan di Injury Time, PSGC Ciamis Akui Persita Lebih BeruntungAKSI Mengawali pertandingan Liga 2 Indonesia Grup Barat, PSGC Ciamis kalah dari tim tamu Persita Tangerang dengan skor akhir 0-1 di Stadion Galuh Ciamis, Minggu (23/5/2019).

Kedua tim kesebelasan bermain dengan terbuka, saling serang dan menciptakan peluang, baik PSGC maupun Persita sama-sama ingin meraih 3 poin pertama pada laga perdana grup barat Liga 2 Indonesia.

Pada babak pertama, sang bomber PSGC Ciamis Joko Sasongko sempat mendapat peluang emas di menit ke 12 namun belum berhasil dimaksimalkan.

Begitu pun dengan Persita Tangerang yang sempat beberapa kali mendapat peluang namun gagal dieksekusi. Skor kacamata 0-0 bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, pelatih PSGC Ciamis Herri ‘Jose’ Setiawan memasukan Ganjar Kurniawan menggantikan Budiawan untuk memperkuat lini serang.

Namun sayang, PSGC harus kebobolan gawang pada saat injury time karena pemain dari Persita bernomor punggung 29, Sirvia Arfani, berhasil mencetak gol.

Sirvia lepas dari pengawasan lini belakang PSGC. Gol tunggal Sirvia berhasil dicetak setelah melewati kemelut di depan gawang yang dijaga kiper PSGC Ali Barkah.

Keunggulan Persita diakui oleh Pelatih kepala PSGC Ciamis Herri Jose Setiawan dalam sesi preskon usai pertandingan. Namun dia juga sangat mengapresiasi perjuangan keras anak-anak asuhnya.

“Kami belum dikasih keberuntungan, kami tahu Persita, kami juga tadi banyak menciptakan peluang dan mengusai permainan namun Persita lebih beruntung,” tutur Jose.

Dia pun berjanji akan terus mengevaluasi performa timnya agar lebih baik lagi karena perjalanan masih panjang. Masih banyak pertandingan yang akan dilalui selama bergulirnya Liga 2 Indonesia grup Barat.

Sementara pelatih dari tim tamu Persita Tangerang Widodo C Putra mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraih timnya. Menurutnya, kemenangan Persita merupakan ijin dari yang maha kuasa dan juga kerja keras pemain.

“Kekalahan atau kemenangan tetap ada kompetisi. Atas kehendak tuhan kami mampu raih 3 poin di kandang lawan,” ujarnya.

Widodo pun menyemangati Herri Jose Setiawan, kawan lama yang diakuinya pernah bersama-sama membela Timnas pada Tahun 1991 lalu.

“Tetap semangat untuk Jose kawan dekat saya. Bisa dibilang kami ada keterikatan batin karena kami pernah bermain bersama membela Timnas tahun 1991. Semoga ke depan sepakbola Indonesia bisa lebih maju lagi,” katanya.

 

Evi Yusnita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *