Capres Terpilih Harus Mampu Rekatkan Persatuan Masyarakat

Capres Terpilih Harus Mampu Rekatkan Persatuan MasyarakatPemilu 2019 yang diselenggarakan 17 April mendatang diharapkan mampu menghadirkan pasangan presiden yang mampu merekatkan kembali semangat persatuan di tengah masyarakat.

Menyusul tingkat polarisasi di tengah masyarakat yang begitu tajam pada kontestasi pilpres. Masyarakat seolah terbelah dalam mendukung pasangan capres. Situasi yang menimbulkan keprihatinan karena berpotensi menciptakan perpecahan.

Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Pertahanan Nasional (IKA Unhan) Heru Budi Wasesa mengatakan, polarisasi yang terjadi di tengah masyarakat bukan dipicu permasalahan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) namun lebih kepada fanatisme berlebihan para pendukung terhadap pasangan capres jagoan mereka.

Kondisi semakin memanas karena elite politik mengompori massa pendukung. Kerapkali selama tahapan kampanye masyarakat disuguhi dengan isu yang menyerang dan menyudutkan lawan politik.

“Sudah saatnya menjelang pencoblosan semua pihak dari kedua belah pihak mengedepankan semangat persatuan. Terutama para elite agar bisa menjadi teladan bagi para pendukung dengan perilaku maupun statement-nya yang menyejukkan dan simpatik. Sudah cukup hampir dua tahun ini kita ribut soal capres, saatnya menurunkan ego untuk bersikap kenegarawanan,” papar Heru kepada wartawan, Jumat (12/4).

Dia berharap siapapun pasangan presiden yang terpilih nanti bisa menetralisir polarisasi yang terjadi di masyarakat. Begitu pula kepada para pendukung untuk mendukung siapapun pasangan presiden terpilih nantinya.

Heru menyatakan, dua pasangan capres baik Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merupakan putra terbaik bangsa yang memiliki tujuan untuk memajukan Indonesia.

“Ketika dilantik nanti tidak ada lagi istilah presidennya si A dan si B. Capres terpilih adalah pasangan presiden Indonesia. Kita harus dukung namun tetap harus kritis bila ada kebijakan yang tidak pro rakyat dan bertentangan dengan NKRI dan ideologi Pancasila. Jadi setelah pencoblosan kita harus kembali bersatu, bersama membangun Indonesia agar lebih berjaya,” demikian Heru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *