Ini Dua Kemungkinan yang terjadi di Pilpres 2019

Kecenderungan Prabowo Unggul 51 Persen di Jawa Lebih Masuk AkalAda dua kemungkinan yang terjadi pada 27 April nanti mencermati fakta dan temuan data dalam survei lembaga riset Sabang-Merauke Institute (SMI).

Pertama, petahana Joko Widodo akan meraih elektabilitas 50 persen lebih kalau undecided voters mengalir sebagiannya kepada paslon 01.

Namun, Wakil Direktur bidang Riset SMI, Syahganda Nainggolan, menagatakan, setelah hampir 5 tahun Jokowi berkuasa, dia harus mampu menunjukkan sesuatu yang spektakuler dalam kebijakannya dan pemenuhan janji-janji politiknya di masa lalu.

“Mungkinkah sementara waktu tinggal 10 hari?” ujar Syahganda dalam jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).

Kedua, penantang Prabowo Subianto akan unggul 51 persen di Pulau Jawa. Dengan asumsi yang terjadi di berbagai pertarungan antara petahana (incumbent) vs oposisi (penantang), undecided voters sejatinya adalah penolak petahana yang belum menjawab dengan dua alasan, yakni Trump Shy, sebuah istilah fenomena malunya pemilih mendukung seseorang yang populis seperti Donald Trump di Pemilu Presiden AS 2016; dan ketakutan diidentikasi anti pemerintah.

Jelas Syahganda, keyakinan atas dua pilihan di atas bagi orang politik, harus dilihat dari antusiasme rakyat dalam kampanye yang berlangsung. Apakah rakyat lebih antusias dalam mendatangi kampanye Jokowi atau Prabowo? Di lapangan dari rangkaian kampanye yang sedang berlangsung, ternyata kampanye Jokowi sepi sedangkan kampanye-kampanye Prabowo dihadiri lautan manusia.

“Artinya, kecenderungan Prabowo unggul 51 persen di Jawa lebih masuk akal,” ungkapnya.

Hasil survei SMI yang dirilis hari ini: elektabilitas paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin 49,32 persen, paslon urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 42,71 persen, sementara undecided voters atau pemilih yang belum memutuskan sebesar 7,97 persen.

Survei SMI dilakukan tersebar di enam provinsi pulau Jawa, meliputi: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Banten pada 26 Maret sampai 2 April 2019.

Teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik menggunakan multistage random sampling dimana stage pertama adalah dapil (daerah pemilihan) di seluruh pulau Jawa, stage kedua adalah kabupaten/kota yang dipilih secara random pada masing-masing dapil.

Jumlah sampel adalah sebesar 600 responden yang diambil secara proporsional di semua dapil. Margin error yang digunakan adalah 4 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed