Lembaga Survei Sudah Menjelma Jadi Predator Demokrasi

Lembaga Survei Sudah Menjelma Jadi Predator DemokrasiWakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menilai sejumlah lembaga survei di Indonesia dewasa ini telah menjelma menjadi predator demokrasi.

Pasalnya lembaga survei belakangan merangkap konsultan politik dari salah satu calon presiden pada pemilu serentak 17 April 2019 mendatang.

“Lembaga survei ada yang menjadi predator demokrasi,” tegas Fadli Zon dalam diskusi forum legislasi ‘Survei Pemilu, Realita atau Rekayasa’ di media center DPR RI, Kamis (21/3).

Salah satu yang ia contohkan adalah hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang merilis hasil survei pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Saat itu, kata Fadli, SMRC menempatkan pasangan Ahok-Djarot dengan elektabilitas sebesar 46,9 persen.

Sedamgkan lawannya, Anies-Sandi 47,9 persen dengan margin error 4,7 persen. Lewat angka tersebut, kemungkinan Ahok-Djarot akan memenangkan Pilkada DKI Jakarta.

Namun, hasil akhir penghitungan suara justru menempatkan pasangan Anies-Sandi menang mutlak dengan 57,96 persen. Sementara Ahok-Djarot 42,04 persen, selisih suara 15,92 persen.

“Inilah yang membuat mereka menjadi mafia survei. Karena pekerjaannya bukan lagi untuk menciptakan suatu gambaran publik yang sesungguhnya. Tetapi apa yang diharapkan, yakni berafiliasi dengan yang membayarnya,” tegas Fadli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *