HNSI Ajak Nelayan Jabar Selatan, Gali Potensi Laut Indonesia Timur

HNSI Ajak Nelayan Jabar Selatan, Gali Potensi Laut Indonesia TimurKetua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Jabar, H. Nandang Permana, pada Jumat, 22 Februari 2018, ditemui di Sekertariatnya Jl. Gatot Subroto No. 197A Kota Badidung, mengungkapkan rintisan peningkatan taraf hidup nelayan Jabar yang didukung jajarannya.

‘Sudah 30 nelayan Jabar asal Kabupaten Garut dikirim dan tinggal di Desa Patani (Kec.Patani Selatan, Halmahera Tengah, Maluku Utara), mereka dibawa sejak Januari 2019. Nah, tiga di antaranya sedang ada disini. Yang tiga ini untuk membawa puluhan lainnya, ” Kata Nandang yang didampingi rekannya pebisnis ikan asal Maluku Sukendri.

Menurut Sukendri yang merasa terbantu dengan program HNSI Jabar, yakni nelayan asal Jabar ikut menggali potensi perikanan di Indonesia Timur: “Program ini sejatinya sudah lama kami nantikan, kebetulan HNSI Jabar katanya sudah lama mencari mitra, jadi kloplah kami ini.”

Lebih lanjut Nandang bahwa program ini telah disetujui oleh sesepuh Jabar, Solihin GP. Beliau itu sangat peduli ke nelayan kita. “Sejauh demi peningkatan taraf hidup nelayan, lakukanlah dengan hati-hati. Sekarang rintislah oleh HNSI sambil diketahui pemerintah di kedua belah pihak. Apalagi ini kan masih di NKRI, ” ujar Nandang menirukan suara Solihin GP (93) mantan Gubernur Jabar (1970 – 1974).

Sekedar informasi selama ini bukan tidak ada nelayan asal Jabar yang menangkap ikan di Indonesia Timur. Yang terjadi menurut mereka ini baru masuk kategori nelayan andon (pendatang sementara). Mereka ini bekerja di kapal penangkap ikan perusahaan besar. Faktanya, para nelayan andon ini hanya sebagai karyawan belaka dari pemilik kapal di perusahaan besar, yang fokus menangkap ikan tuna.

“Program ini beda, kita membawa nelayan tinggal di Indonesia Timur dalam jangka waktu tertentu, bersosialisasi dengan penduduk setempat. Melibatkan Pemda, dan masyarakat atau tokoh warga setempat. Gagasan ini disambut baik para pihak, ” jelas Nandang yang dalam waktu dekat akan mengirimkan ratusan nelayan Jabar lainnya.

Ikan Dasaran Indonesia Timur

Secara terpisah redaksi aksi. co masih di Sekertariat HNSI Jabar, sempat berdialog dengan 3 nelayan asal Kab. Garut yang telah kembali dari Halmahera Tengah. Mereka itu, Dodo, Abah Dayat, dan Asep Suryaman. Menurut ketiganya, setelah beberapa hari tinggal dan mempelajari potensi budi daya tangkap di Indonesia Timur:
“Sangat beruntung warga di Halmahera sana, menerima kehadiran kami. Selama ini mereka hanya fokus menangkap tuna. Sementara kami di Jabar Selatan, fokus ke ikan dasaran (kakap, kerapu, kembung, kurisi, dll). Nah, ikan dasaran d sana justru tak mereka tangkap, potensinya sangat besar.”
Tatkala ditanya soal cara penangkapan yang berbeda di Indonesia Timur, menurutnya tak begitu bermasalah. Hal ini telah diatasi saat mereka hadir di Halmahera bersama nelayan setempat, selama berberapa hari. ” Kami justru belajar bersama dengan mereka. Salah satunya, akan kami gunakan perahu karir. ”

Yang menarik penghasilan para nelayan Jabar ini seperti dikemukakan Nandang, per bulan rata-rata Rp. 5 Juta, bila mereka tak ‘ber-emigrasi’. Realitanya, bila program ini berhasil, fokus menangkap ikan dasaran di Indonesia Timur, niscaya penghasilannya bisa dua atau tiga kali lipat.

“Makanya, kita libatkan pengusaha ikan dari sana Pak Sukendri, selaku tenaga pemasaran serta ‘bulognya’ nanti. Ini dibantu Koperasi Samudera Bahari Utama. Semua pihak jadi sama-sama untung disela-sela program mengentaskan kemiskinan nelayan Jabar yang tercatat saat ini ada sekitar 157 ribu kepala keluarga, ” pungkas Nandang yang optimis prakarsanya akan mendukung program Nelayan Jabar Juara seperti dicanangkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil baru-baru ini. (HS/MG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *