Median: Serangan Jokowi Demi Turunkan Elektabilitas Prabowo

Median: Serangan Jokowi Demi Turunkan Elektabilitas PrabowoCapres petahana Joko Widodo (Jokowi) kini tak tinggal diam menghadapi berbagai serangan yang dialamatkan kepada dirinya maupun timses. Jokowi balik ‘menyerang’ kubu penantang, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, lewat sindiran-sindiran tajam. Mengapa?

“Jokowi menyerang Prabowo karena ingin menurunkan elektabilitas Prabowo,” kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, kepada wartawan, Senin (4/2/2019).

Menurut Rico, perkara soal elektabilitas dan pemilih menjadi alasan serangan Jokowi ke Prabowo. Rico menyebut perbedaan elektabilitas Jokowi dan Prabowo kian hari kian tipis.

“Beda elektabilitas Prabowo dan Jokowi tidak sebesar yang diinginkan TKN dan cenderung menipis dari waktu ke waktu,”ujarnya.

Selain itu, dalam berbagai hasil survei, disebutkan masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan. Menurut Rico, kondisi ini membahayakan Jokowi.

“Andai saja undecided voters sebagian besarnya lari ke kubu oposisi, seperti yang terjadi di beberapa pilkada (kasus Jawa Barat dan Jawa Tengah misalnya) tentu ini berbahaya buat Jokowi,” tutur Rico.

“Makanya suka tidak suka, Jokowi harus menurunkan elektabilitas Prabowo. Caranya tentu dengan melakukan serangan balik. Kalau Prabowo dibiarkan saja, bisa-bisa elektabilitasnya nanti 50,5% versus 49,5%” imbuh dia.

Selain itu, kata Rico, serangan Jokowi ke Prabowo ini menjadi peringatan bagi siapapun yang hendak bergabung ke kubu Prabowo. Apa maksudnya?

“Serangan ini juga menjadi warning bagi siapapun yang ingin bergabubg dengan Prabowo berpotnsi mendapat serangn juga dari presiden,”ucap Rico.

Dua hari berturut-turut, Jokowi membuat sindiran-sindiran. Setelah tentang ‘propaganda Rusia’, terbit ‘konsultan asing’.

Jokowi berbicara hal itu saat berkampanye di Surabaya, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (2/2) dan Minggu (3/2).

“Yang dipakai konsultan asing. Nggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, nggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak, membuat rakyat takut, nggak peduli. Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?” kata Jokowi Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2).

Serangan-serangan Jokowi itu bikin kubu Prabowo terheran-heran. Menurut PKS, apa yang disampaikan Jokowi itu seolah-olah posisinya ada di kubu oposisi.

“Menurut kami aneh, Pak Jokowi berbicara seolah-olah dia yang oposisi, bukan penguasa. Dia lupa dia pemegang semua instrumen kekuasaan yang ada di republik ini. Yang bisa melakukan apa yang dia sebutkan itu ya pemilik kekuasaan,” kata elite PKS Suhud Alynuddin yang juga juru bicara BPN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *