Aksi.co – Melanjut agenda marathon kunjungan ke wilayah Priangan Timur Jawa Barat, tepatnya ke Kabupaten Tasikmalaya (1/2/2019), dan ke Kabupaten Garut (2/2/2019). Tak lain, duo putri Cendana ini, Mbak Tutut Soeharto yang biasa dikenal sebagai Hj Siti Hardijanti Rukmana, serta adiknya Mbak Mamiek yang dikenal sebagai Siti Hutami Endang Adiningsih, rupannya meninggalkan kesan mendalam bagi ribuan warga yang disapanya.
“Kami terkesan tak berjaraknya mereka berdua dengan kita. Ini mengingatkan jasa ayahnya Pak Soeharto, Presiden RI ke-2 tak segan turun ke bawah,” ujar Effendi (54) warga Kota Garut kala ditemui ikut meramaikan suasana menggelar tetabuhan seni tradisional di kediaman tokoh setempat Dikdik Darmika pada Jumat malam (1/2/2019).
Hangatkan ‘Redo’
Esoknya pada Sabtu pagi (2/2/2019) duo putri Cendana ini seakan tiada lelahnya, kembali melakukan dialog interaktif bersama ribuan warga Kota Garut di Lapangan SOR (sarana olah raga) Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul.
Secuplik sapaan Mbak Tutut yang mengundang senyum ribuan peserta jalan santai ‘Redo’ (Rerencangan Donny) yang dikomandoi Caleg Partai Berkarya di Dapil XI Donny Kesuma, sebelum membagikan sejumlah hadiah seperti sepeda motor, kulkas, dan lainnya:
“Saya dan keluarga, alhamdulillah selama ini jagjag waringkas…berkat doa bapak dan ibu,” ujar Mbak Titiek yang diucapkan dengan dialek khas nan lucu – tidak seperti dilafalkan warga setempat pada umumnya.
Hal lain yang menghangatkan suasana pertemuan di Lapangan SOR Ciateul, Mabk Tutut seperti biasa mampu menghangatkan suasana. Ia mengapresiasi warga Garut yang masih mengingat dengan baik era kepemimpinan Presiden Soeharto dan istrinya Ibu Tien Soeharto.
Tak lupa Mbak Tutut menitip pesan, bila warga Garut ingin meningkatkan taraf hidup – “Seperti, jaman dulu itu kita hidup dengan pertumbuhan ekonomi, serta pertanian, nelayan, dan keamanan terjamin. Maukah kita alami lagi jaman itu lebih baik lagi?” ujarnya yang disambut tanda setuju para peserta yang tiba di garis finish.
Satu lagi titip pesan Mbak Tutut yang disambut gempita peserta, tatkala ia menyebut tokoh Caleg Donny Kesuma dengan nick name khas:”Tolong ya, ini anak gajah supaya di …(tanpa menyebut identitas lembaga partai),” jelasnya yang tentu kembali direaksi riuh-rendah peserta. Reaksi ini tampaknya wajar, karena yang disebut ‘anak gajah’ itu tak lain Bung Donny Kesuma yang berpostur tinggi besar.
Diketahui, selama kegiatan ‘Redo’ berlangsung, selalu Donny Kesuma dengan riang-gembira bersesia diajak selfie oleh rombongan peserta di berbagai sudut. Yang kocak, Donny terkadang merebut HP yang dekat ke wajahnya untuk berselfie-ria:
“Sudahlah, biar ibu-ibu saja yang saya foto dengan HP ini,” kata Donny Kesuma sambil bertingkah seakan dirinyalah fotografernya. Serempak ibu-ibu dan kaum milenial yang ingin berfoto bersamanya, melayangkan tanda protes dengan penuh canda dan tawa.
Sementara itu Eka Santosa, Ketua DPW Partai Berkarya yang sempat didaulat memberi kata sambutan sebelum kegiatan ‘Redo’, mengungkapkan apresiasi atas besarnya animo warga Garut:
“Ini cara yang baik mengajak masyarakat dengan penuh kesederhanaan, meningkatkan taraf hidup kita. Olah raga jalan santai, relatif murah namun efeknya sangat baik lahir bathin,” papar Eka yang diamini Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Garut, H Endang Rushendar.
Bakti Sosial
Siangnya usai menghadiri kegiatan ‘Redo’ yang menyedot ribuan pengunjung, duo Putri Cendana masih melakukan bakti sosial berupa operasi katarak dan santunan bagi kalangan warga layak bantu.
“Hari ini ada 200-an peserta operasi katarak. Ini kami lakukan sejak lama sedikitnya di 15 provinsi di Indonesia. Sekalian kami santuni pula kepada warga yang membutuhkan,” ini secuplik dari kata sambutan Mbak Tutut selama seremoni kejasama antara Yayasan Dharmais, Perdami, dan Rumah Sakit Annisa Queen di Jalan Sudirman Kota Garut. (HS/MG)
