Hackbdgweather Pengembangan Teknologi IP Weather Pertama di Indonesia

Upaya Pengembangan Teknologi IP Weather Pertama di IndonesiaPT Cyberindo Aditama (CBN) bersama dengan PT Mega Akses Persada (FiberStar), didukung oleh Dinas Komunikasi & Informatika Kota Bandung dan Dinas Komunikasi & Informatika Jawa Barat menyelenggarakan kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER. Total 38 tim developer muda dari seluruh Indonesia telah mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi ini, dan telah diseleksi menjadi 15 tim yang lolos ke babak final pada tanggal 23-24 Januari 2019 di Block71 Bandung. Pemenang kompetisi akan memperoleh penghargaan yang diserahkan langsung oleh Dirjen Aplikasi Informatika, Kementrian Komunikasi & Informatika RI, Bpk. Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc.

Marcelus Ardiwinata, Chief Operating Officer, CBN mengatakan “Kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER diselenggarakan sebagai upaya untuk mengembangkan teknologi IP Weather melalui kreativitas para developer muda Indonesia. Melalui kompetisi ini, para peserta akan ditantang untuk berinovasi menciptakan ide-ide berbasis teknologi informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang membutuhkan data cuaca, yang tentunya dapat dikembangkan untuk kebutuhan masyarakat.”

Kompetisi ini merupakan bentuk lanjutan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dari CBN dan FiberStar yang telah memberikan sejumlah perangkat IP Weather kepada Pemerintah Daerah Kota Bandung dalam upaya peningkatan kualitas Bandung Smart City. Sebagai pilot project, perangkat IP Weather sudah terpasang di beberapa titik kelurahan maupun kecamatan di Kota Bandung, Jawa Barat.

“Kota Pintar maupun Desa Pintar memerlukan partisipasi dan keterlibatan masyarakat. Dengan adanya kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER, kami bisa memberikan percontohan ke kota atau desa tentang menghimpun keterlibatan masyarakat dan mendidik serta memupuk munculnya penemu-penemu muda untuk peduli akan kota/desa dan masyarakatnya,” tambah Marcelus.

Perangkat IP Weather akan mencatat data terkait cuaca berupa data temperatur suhu, kelembaban udara, curah hujan, kecepatan angin, radiasi matahari dan sinar UV. Perangkat yang sudah terpasang di beberapa titik kelurahan dan kecamatan di Kota Bandung akan mentransfer data cuaca ke Weather Station API (API), sehingga dapat tersaji data-data cuaca di Kota Bandung secara realtime. Setiap data dapat disaring berdasarkan sensor dan waktu yang diinginkan.

Para finalis kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER diberikan waktu 10 jam untuk coding aplikasi sesuai dengan proposal yang sudah diajukan, lalu melakukan presentasi & live demo di hadapan dewan juri. Budi Rahardjo, Chief information Officer INDO CISC sekaligus ketua dewan juri Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER mengatakan, “parameter penilaian kompetisi ini antara lain adalah originalitas aplikasi, kesesuaian aplikasi dengan bidang yang dipilih, asas manfaat, tampilan (UI dan UX), teknik presentasi, dan penggunaan API.”

“Kami berharap melalui kompetisi ini, tidak hanya melahirkan inovasi teknologi IP Weather, tetapi memberikan ilmu dan pengalaman yang bernilai bagi para peserta. Terlebih lagi, hasil karya pemenang kelak akan kami kembangkan untuk kepentingan masyarakat oleh Pemerintah Kota Bandung dan tidak menutup kemungkinan untuk di aplikasikan ke seluruh Indonesia,” tambah Budi.

Kompetisi Hackathon 2019: HACKBDGWEATHER tidak terlepas dari dukungan pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah Daerah Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung, DISKOMINFO Jawa Barat, DISKOMINFO Kota Bandung, INDO CISC, CBNCloud, Mitra Media Perkasa (MMP), 8Villages, 99ers Radio Bandung, dan Block71 Bandung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *