Sasar Generasi Milenial, IMA Gelar ‘Mining for Life’

Sasar Generasi Milenial, IMA Gelar 'Mining for Life'Aksi.co – Sesungguhnya sektor pertambangan di Indonesia memberikan banyak manfaat. Manfaat itu untuk kepentingan negara ataupun masyarakat. Tilikannya, seauai data Kementerian Keuangan, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), untuk sektor mineral dan batu bara pada Desember 2018 telah mencapai Rp. 46,6 triliun.

Pada pihak lain, manfaat tambang dalam kehidupan kita pun dapat diamati secara mudah. Contohnya, pada produk mineral tembaga yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar terbaik penghantar listrik (konduktor). Lainnya, produk batu bara lazim dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit Iistrik. Pun, aluminium dimanfaatkan untuk industri packaging. Sedangkan besi dan baja untuk industri infrastruktur, dan nikel dimanfaatkan sebagai bahan baterai isi ulang. Termasuk, emas dan perak, hingga minyak bumi digunakan sebagai bahan utama penghasil bahan bakar premium, minyak tanah, dan aspal merupakan produk turunannya.

Uraian di atas terungkap dalam gelaran yang dikemas Indonesian Mining Association (IMA). Ia bekerja sama dengan Museum Geologi Bandung, menggelar ‘Mining for Life’ pada Sabtu, 19 Januari 2019, di Museum Geologi Bandung Jalan Diponegoro Kota Bandung.

Hadir di acara ini ldo Hutabarat, Ketua IMA. Pada segmen pembukaan, Ido mengatakan konsep dasar acaranya, berangkat dari fakta bahwa Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA).

Masih kata Ido, begitu besarnya potensi sektor pertambangan di Indonesia. Menurut catatannya, sektor ini menjadi salah satu penyumbang utama dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di APBN kita.

Statemen Ido pun diperkuat dengan pernyataan Sukmandaru, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonessa (IAGI). Dikatakan dalam konteks evolusi industri, pertambangan punya peran penting membawa peradaban kehidupan manusia ke era sekarang – revolusi industri 4.0.

Sememtara itu Tony Wenas, Sekjen IMA mengatakan selama ini banyak pihak yang menilai industri tambang sebagai kegiatan eksploitasi lingkungan semata. Padahal, kegiatan ekplorasi dan eksploitasi yang dilakukan selalu dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengelolaan lingkungan yakni reklamasi. Kelanjutannya, peran eksplorasi pertambangan ini akan mampu memberikan manfaat ekonomi secara Iangsung. Setidaknya, dari penjualan komoditas tambang, sehingga dapat memberikan manfaat utilitas dari mineral tambang yang dihasilkan. Menurutnya, hasil tambang ini akan menjadi bahan dasar pembuatan berbagai produk untuk kehidupan masyarakat.

“Masyarakat juga perlu tahu secara berimbang, demi melakukan aktivitas pertambangan, perusahaan wajib tunduk pada rangkaian prosedur berkelanjutan yang diawasi dengan ketat oleh pemerintah. Prosedur ini pun disusun serta diterapkan sesuai dengan standar internasional”, ujar Tony.

Tony menjelaskan bahwa di Indonesia, kini berbagai perusahaan tambang justru memiliki komitmen tinggi atas penjagaan kelestarian lingkungan. Sejatinya, hal ini belum banyak dikenal dan dipahami masyarakat. Menurutnya, justru publik lebih familiar dengan beberapa aktivitas pertambangan yang dikelola secara tidak bertanggung jawab.

Kata API

Melengkapi keramaian ‘Mining for Life’ yang dihadiri ratusan kaum milenia, dan kanak-kanak yang dibawa orang tuanya ke area Museum Geologi Bandung, hadir Djoko Widajatno, Plh. Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia (API).

Djoko dalam paparannya menyinggung masih kurangnya inspektur pertambangan di negara kita. “Dari sekitar 6.530 Ijin Usaha Pertambangan (IUP), ada sekitar 3.000 yang beroperasi. Sementara tenaga inspektur pertambangan se Indonesia hanya sekitar 900 -an. Inilah yang menyebabkan masih terjadi penyalahgunaan di lapangan, terutama pada pertambangan yang tidak berijin.”

Mengatasi ketimpangan di atas, API sebagai mitra pemerintah sedang berbenah di berbagai lini kegiatan pertambangan.

Sementara itu Anita Avianty, Ketua Komite Public Relations Indonesian Mining Association (IMA), menjelaskan gelaran ‘Mining for Life’ kali ini. Menurutnya, serangkaian acara meliputi: pameran foto. instalasi dan video informatif tentang praktik pertambangan yang baik dan bertanggung jawab. Dan lainnya ada kompetisi media sosial, kompetisi v/og stand-up comedy, juga diskusi bersama para CEO perusahaan tambang bersama pimpinan media massa.

“Tujuan kami memberi pemahaman tentang manfaat tambang pada kehidupan sehari-hari. Pendekatannya populer saja, agar mudah dipahami masyarakat, terutama generasi millenial,” pungkas Anita. (HS/MG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *