Demeises Bangkit Lewat Single Baru “Mendekatlah Lebih Dekat”

Demeises Bangkit Lewat Single Baru “Mendekatlah Lebih Dekat”“Lihatlah cinta dihatiku/Berharap sentuhanmu/Mendekatlah lebih dekat/Biar kupeluk dirimu…”

Itulah penggalan reffrein lagu “Mendekatlah Lebih Dekat” yang dinyanyikan oleh Demeises. Lagu melow itu karya cipta Dose Hudaya, pemilik label DHPI (DH Production Indonesia) dan hit maker yang karya-karya ciptanya dinyanyikan oleh sederet artis kondang, diantaranya Sule (“Susis”), Hijau Daun (“Kutetap Sayang”) dan Repvblik (“Aku Takut”).

Tema lagu ini, menurut Dose, berkisah tentang percintaan yang terhalang oleh status sosial, dimana strata sosial sang cewek jauh di atas strata sosial sang cowok, seperti di lukiskan dalam bait-bait awal :




“Aku tahu siapa kamu/Meraihmu bagai memetik bintang/Aku tak punya sayap/Aku tak bisa terbang/Tak mungkin tanganku ‘kan sampai..”

Demeises, band asal Cianjur, Jabar, dipilih karena, pertama karakter vokalnya yang pas dengan lagu ini, kedua karena ngebandnya bagus, ketiga karena band ini pernah mencetak hit bertajuk  “Dengarlah Bintang Hatiku”, keempat karena Dose adalah composer dan producer yang punya “kesukaan” membangkitkan grup band yang sudah meredup. Seperti ketika membangkitkan kembali grup band Hijau Daun yang saat direkrut jelang akhir 2015 popularitasnya sudah memudar.

“Membangkitkan grup band yang popularitasnya sudah memudar, bagi saya merupakan tantangan,” tandas Dose.



Ngetop di Malaysia

Dibentuk 5 Mei 2008, tahun 2010, dengan bendera label Warner, Demeises merilis single perdana “Dengarlah Bintang Hatiku”.

“Di pasar Indonesia, secara nasional, kurang berhasil, karena waktu itu pasar didominasi oleh boy band. Single kami hanya sukses di beberapa provinsi saja,” tutur Messi ketika bersama rekan-rekannya memberi keterangan pers di studio rekaman DHP Indonesia, Jalan Cilengkrang I, Kota Bandung.

Alhasil, Demeises pun vakum sampai tahun 2013. “Alhamdulillah, tahun 2013 _Dengarlah Bintang Hatiku_ booming di Malaysia, karena menjadi theme song film Ijab Kabul. Demeises mendapat tujuh platinum untuk lagu Dengarlah Bintang Hatiku,” papar Messi.

Sayang, single-single selanjutnya tidak sesukses single perdananya. Sampai kontrak dengan Warner selesai pada tahun 2018, Demeises tidak lagi mencetak hit.

Di Malaysia terkenal, tapi di negeri sendiri, Indonesia, bahkan di kampung halamanna sendiri, Cianjur, nama Demeises tidak sepopuler lagunya.

“Orang-orang di Indonesia banyak yang tahu lagu-lagu Demeises, tapi tidak tahu bandnya. Di Cianjur juga kondisinya sama. Di satu sisi kami bangga, bisa tembus pasar Malaysia dan mendapat penghargaan platinum. Tapi, di sisi lain, kami sedih. Lagu kami dikenal tapi kaminya sendiri tidak dikenal,” ujar Messi yang diiyakan oleh rekan-rekannya.



Filosofi Demeises

Diawaki oleh Iman (vokal), Messi (gitar), Neno (bass), dan Riza (drum), Demeises bermula dari band kampus. “Sesudah merilis single perdana, kami memantapkan hati untuk menjadikan Demeises sebagai band profesional, dan ingin ikut mewarnai dunia musik Indonesia. Kehadiran band lain, bagi Demeises, bukan saingan. Demeises hadir bukan untuk bersaing, tapi mewarnai dan melengkapi musik Indonesia,” ucap Messi.

Demeises merupakan gabungan dari tiga kata. De, dari bahasa Prancis yang berarti “dari”, Mei diambil dari bulan dibentuknya, dan Ses dari meises, bahasa Belanda, yang berarti coklat tabur. Yaa, ingin seperti meises, disukai banyak orang,” jelas Messi.

Sekarang, dibawah panji DHP Indonesia, Demeises siap mengarungi kancah musik Indonesia.

“Sesuai judul single perdana Demeises dengan bendera DHP Indonesia, kami berharap, para pecinta musik Indonesia bisa _Mendekatlah Lebih Dekat_ kepada Demeises,” kata Messi.

 

Yosie Wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar