Satu Keluarga Asal Ciamis Jadi Korban Terjangan Tsunami Selat Sunda

Satu Keluarga Asal Ciamis Jadi Korban Terjangan Tsunami Selat SundaTsunami yang melanda perairan Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu malam (22/12/2018) lalu, mencakup wilayah Pantai Anyer dan Lampung Selatan, turut memakan lima orang korban yang merupakan satu keluarga asal Kabupaten Ciamis.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Ciamis, Iwan (42) beserta istri dan ketiga anaknya yang merupakan warga Dusun Ranca Utama
RT/07 RW/10 Desa Pawindan Kecamatan Ciamis diketahui menjadi korban terjangan tsunami saat sedang menjalani aktifitas masa liburan di Pantai Anyer.

Istri Iwan, Irma (41) yang berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan dan anak bungsunya yang bernama Tsabiq (7) ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian. Kedua jasadnya kini telah dikebumikan di Desa Pawindan, Senin (24/11/2018).

Sementara Iwan yang sebelumnya dikabarkan belum diketahui keberadaannya, baru ditemukan pada hari Minggu (23/12/2018) dalam kondisi sudah meninggal. Rencananya jenazah Iwan akan disemayamkan di kampung halamannya di Tasikmalaya.

Anak pertama Iwan yang bernama Bani (13) dan anak keduanya yang bernama Sani (11) berhasil lolos dari terjangan gelombang tsunami di pantai Anyer.

Bani bercerita, saat itu dia dan keluarganya tengah bersantap malam di sebuah rumah makan di pinggir pantai. Namun tiba-tiba ombak besar datang, Bani dan keluarga sontak terkejut kemudian lari sekuat tenaga menjauhi area pantai.

“Kami sedang liburan disitu, sedang asik makan sambil menikmati pemandangan sekitar, tiba-tiba ada ombak besar dan kami panik lalu lari ke bukit, ayah dan ibu kena air, saya engga”, ratap Bani.

Saat tragedi tsunami terjadi, Bani terpisah dari keluarganya. Bani bertemu dengan adiknya, Sani, di salah satu pos perawatan dalam kondisi luka di bagian kaki. Sementara kedua orangtua dan adik bungsunya tidak selamat.

 

Evi Yusnita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *