Prinsip Revolusi Mental Harus Dijaga Oleh Penyelenggara Pemilu

Prinsip Revolusi Mental Harus Dijaga Oleh Penyelenggara PemiluSalah satu anggota Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) di Jepang, Gusti Raganata (26), menilai bahwa prinsip utama Revolusi Mental, yakni Integritas, etos kerja dan Gotong Royong merupakan prinsip yang harus dijaga oleh tiap penyelenggara pemilu.

Dalam pandangan Gusti, tiga prinsip tadi adalah syarat penting untuk menunjang profesionalitas para penyelenggara pemilu agar jalannya proses pemilu 2019 berhasil, tertib, jujur dan adil.

Sambung Gusti, penyelenggara pemilu 2019, baik itu dari lembaga KPU, Bawaslu atapun DKPP, harus bisa menjaga independensi dan integritasnya, dalam praktiknya pun harus bisa meningkatkan etos kerjanya agar tidak ada kendala teknis yang menghambat, serta diperlukan kolaborasi yang positif dan sinergis antar semua pihak supaya tingkat partisipasi angka pemilih tinggi.

“Memang, tiga prinsip utama Revolusi Mental jadi kunci keberhasilan penyelenggaraan pemilu nanti, tanpa itu proses pemilu 2019 tidak akan berhasil dengan baik,” jelasnya dari Tokyo, Kamis (20/12).

Jalannya Pemilu 2019 yang aman dan tertib adalah harapan yang harus dicapai bersama. “Bagi kami, pemilu 2019 adalah proses pencarian pemimpin negara dan anggota dewan yang nantinya akan menjamin kesinambungan pembangunan nasional serta membuat bangsa kita lebih maju dan hebat,” tutur Gusti lagi.

Sementara itu, menurut Asisten Deputi Nilai dan Kreatyivitas Budaya kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan (Kemenko PMK) Alfredo Sani, bahwa keberhasilan pemilu 2019 adalah tanggung jawab bersama, untuk menunjangnya diperlukan prinsip utama revolusi mental agar pelaksanaannya berhasil sesuai asas-asas pemilu, yakni jujur dan adil.

Sebagai pengingat, Proses Pemilihan Umum 2019, baik itu legislatif ataupun presiden akan serentak di laksanakan secara nasional pada tanggal 17 April 2019 nanti. Sedangkan pemilu di luar negeri, dipercepat beberapa hari yakni antara 8 hingga 14 April 2019.

Sebagai informasi, sementara ini sudah banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh para PPLN di Jepang. Seperti melakukan sosialisasi dan silaturahmi sesama Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Negara Matahari Terbit itu, “Pasca pencocokan, kami sudah mengirim hampir sepuluh ribu surat sesuai data base yang telah diterima. Tak hanya itu, respon warga kita sangat positif, karena melalui kegiatan PPLN, kita bisa meningkatkan silaturahmi sesama WNI di seluruh wilayah Jepang, dari Okinawa hingga Sapporo,” tutur Gusti bercerita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *