Ini Komentar Eka Santosa Soal OTT KPK KONI & Kemenpora

Ini Komentar Eka Santosa Soal  OTT KPK KONI & KemenporaEka Santosa, Ketua FPOR (Forum Penyelamat Olah Raga) Jabar ditemui di kediamannya Kawasan Eko Wisata dan Budaya Alam Santosa di Pasir Impun, Cimenyan Kabupaten Bandung (20/12/2018), mengomentari terkait OTT (Operasi Tangkap Tangan) oleh KPK atas oknum KONI dan Kemenpora di Jakarta (18/12/2018).

“Saya tidak kaget oleh OTT KPK yang melibatkan 3 orang dari Kemenpora dan 2 dari KONI (Pusat). Dugaan sejak awal pola ini terjadi bias saja terjadi di Jabar. Cek saja, makanya kondisi KONI Jabar seperti sekarang tak berketentuan” paparnya sambil menambahkan –“Tafsirkanlah, bahwa saya tidak kaget.”

Ketika ditelisik soal ‘tidak kaget’ ini dan konteksnya dengan kondisi di KONI Jabar, dirinya yang mantan Ketua KONI Jabar (2002 – 2006) kembali menyinggung, materi yang telah dilaporkan ke Gubernur Jabar baru-baru ini. Menurutnya, sejak awal KONI Jabar di bawah kepemimpinan Ahmad Saefudin pada 2014 – 2018. Kemudian dilanjutkan dengan sarat dugaan sejumlah rekayasa pemilihannya periode 2018 – 2022:

“Ini nyata-nyata sejak awal cacat hukum. Yang dilanggar itu UU SKN, UU TNI, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri. Coba saja cek dalam pemberitaan saya selaku Ketua FPOR.”

Selanjutnya Eka yang mengingatkan sejumlah kewaspadan kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil, harapannya bukan sekedar mengingatkan pelanggran peraturan atau undang-undang belaka, pun ada pertangungjawaban keuangan:

”Ke Kang Emil di luar pelanggran peraturan dan undang-undang itu ada sejumlah pertanggung-jawaban keuangan sejak awal kepemimpinan (Ahmad Saefudin) termasuk transisi dari Ketua KONI Jabar yang meninggal (H Azis Syarif). Sampai sekarang belum ada audit internal. Akumulasi diduga mendekati Rp. 1 Triliun. Ya, sekitar Rp. 945 milyar. Nanti, ada penjelasan khusus soal ini,” ujarnya.

Ketika ditanyakan tentang progress yang sebagian dugaan itu telah dilaporkan ke pihak berwenang:”Memang aneh dugaan penyelewengan di KONI Jabar ini, faktanya bukan OTT KPK. Jadinya, baru sebatas pemanggilan dari yang diduga terlibat. Masa sih, seperti ini terus? Sebaiknya Kang Emil segera bersikap dan mengambil tindakan. Semua ini demi kemajuan olah raga di Jabar.” (HS/MG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *