Wirausahawan Sosial Harus Bantu dan Sejahterakan Masyarakat

Wirausahawan Sosial Harus Bantu dan Sejahterakan MasyarakatKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bekerja sama dengan Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) mengakhiri pelatihan “Wirausaha Sosial Muda Indonesia” yang diselenggarakan di IBEKA Farmhouse, Subang, Jawa Barat. Rangkaian kegiatan yang yang berlangsung selama sepuluh hari ini bertujuan untuk mendorong generasi muda agar semakin mandiri dan memiliki semangat yang tinggi untuk menjadi wirausahawan sosial.

Asisten Deputi Kepemudaan Kemenko PMK Alfredo Sani menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat bagi generasi muda Indonesia, khususnya untuk menyongsong bonus demografi. “Kami ingin memberikan berbagai peluang untuk berwirausaha yang dapat melibatkan generasi muda sehingga mampu memberikan dampak bagi masyarakat, terutama masyarakat yang masih memiliki keterbatasan ekonomi.” jelas Alfredo.

Selain pembekalan mengenai konsep bisnis, sosial, dan kewirausahaan, sebanyak 50 datang dari seluruh penjuru nusantara juga diberikan pendidikan mengenai Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Diharapkan melalui pelatihan ini, para peserta dapat mengimplementasikan tiga nilai revolusi mental yaitu integritas, etos, kerja, dan gotong royong dalam sektor wirausaha sosial yang sedang dirintis.

“Nilai integritas diwujudkan dalam bentuk kesadaran para wirausahawan sosial bahwa keuntungan yang diraih sejatinya harus bermanfaat bagi masyarakat. Inovasi yang dilakukan tanpa mengenal lelah merupakan implementasi dari semangat etos kerja yang wajib dimiliki oleh para wirausahawan sosial Terakhir nilai gotong royong tercermin dari kemitraan yang harus selalu dibangun oleh wirausahawan sosial dengan berbagai pihak sehingga usahanya dapat selalu maju serta bermanfaat juga bagi masyarakat” papar Alfredo.

Alfredo berharap berbagai ilmu dan pengalaman yang dipelajari selama sepuluh hari ini dapat membentuk peserta sebagai wirausahawan sosial yang maju, tidak putus asa, disiplin dan memiliki integritas. “Kami berharap para peserta dapat terinspirasi untuk menjadi wirausahawan sosial yang sukses serta berbagai hal positif yang mereka pelajari di dalam pelatihan ini dapat bermanfaat tidak saja juga bagi lingkungan tempat mereka tinggal” jelasnya.

Salah satu peserta Muhajiburrahman, yang berwirausaha di bidang pariwisata untuk desanya berpendapat bahwa nilai-nilai GNRM berperan besar dalam membentuk karakter. “Dari pelatihan ini sangat ditekankan untuk fokus pada integritas kita pada saat bekerja, artinya apabila sudah berjanji harus ditepati. Kemudian dari etos juga kami diberikan semangat untuk dapat bekerja lagi dengan lebih baik. Kami di sini ber-50 orang diajak bekerja sama atau gotong royong untuk berbuat sesuatu untuk Indonesia” tuturnya.

Penutupan sesi pelatihan Wirausaha Sosial ini juga diisi dengan sharing session dan diskusi oleh tokoh inspiratif Ibu Tri Mumpuni, pendiri Ibeka. Dalam penutupan acara juga peserta juga diminta untuk menuliskan dan mempresentasikan rencana aksi yang akan dilakukan pascamengikuti pelatihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *