Masyarakat Harus Waspada pada Potensi Bencana di Musim Hujan

Masyarakat Harus Waspada pada Potensi Bencana di Musim HujanKesiapsiagaan terhadap ancaman bencana di musim penghujan seperti banjir dan tanah longsor harus semakin ditingkatkan oleh masyarakat. Hal ini sangat penting karena dengan adanya kewaspadaan yang tinggi, potensi korban jiwa maupun kerusakan dapat dicegah.

“Negara kita memiliki tingkat kerawanan bencana hidrometeorologi yang seringkali terjadi di musim hujan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan juga melakukan berbagai upaya pencegahan agar potensi kerusakan dan korban jiwa dapat diminimalisasi” jelas Nyoman Shuida Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Menurut Nyoman, hal utama yang harus dimiliki masyarakat adalah kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Hal ini dapat diwujudkan dengan melakukan berbagai upaya sederhana sebagai langkah pencegahan potensi bencana.

“Misalnya jangan buang sampah di sungai atau di saluran air karena jika sampah menumpuk potensi banjir akan meningkat dan hal ini akan merugikan masyarakat. Selain itu, jangan juga menebang pohon secara ilegal karena apabila hutan atau wilayah perbukitan gundul, maka akan menyebabkan tanah longsor” ungkapnya.

Langkah antisipasi terhadap ancaman bencana di musim hujan ini merupakan implementasi dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu Gerakan Indonesia Bersih. Melalui gerakan ini, masyarakat tidak hanya diajak untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, tetapi juga diajak bergotongroyong agar resiko bencana hidrometeorologi dapat dicegah.

“Gerakan Indonesia Bersih sangat relevan dengan upaya pengurangan risiko bencana yang dapat terjadi di musim penghujan dan melalui gotong royong, upaya pencegahan ini akan jauh lebih efektif sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat” ungkap Nyoman.

Sejauh ini, aksi nyata Gerakan Indonesia Bersih sudah dilakukan di DAS Citarum bersama-sama dengan kelompok masyarakat. Melalui aksi nyata ini, diharapkan fungsi dan ekosisten yang ada di DAS Citarum dapat kembali normal sehingga mengurangi potensi bencana di musim penghujan.

Nyoman mengajak agar implementasi Gerakan Indonesia Bersih di DAS Citarum dapat juga dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah lainnya. “Mencegah itu merupakan langkah yang baik dan bijak dan saya berharap upaya pencegahan ini dapat dilakukan juga oleh masyarakat lainnya yang berada di berbagai daerah sehingga dampak bencana hidrometeorologi dapat diantisipasi” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *