Puan Maharani: Indonesia Paling Dermawan di Dunia

Puan Maharani: Indonesia Paling Dermawan di DuniaUntuk kali pertama, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan sedunia. Adalah Charities Aid Foundation (CAF) organisasi internasional yang berpusat Kent, Inggris, yang memposisikan Indonesia sebagai negara nomor satu dalam hal  menggalang donasi dan mengerahkan relawan. Dalam laporannya tentang World Giving Index 2018 yang dirilis awal November, Indonesia menempati urutan pertama. Capaian ini merupakan lompatan besar, karena pada tahun 2013, Indonesia masih di peringkat 17, melompat ke posisi 2 tahun 2017 dan kini di tangga teratas.

Kabar ini disambut gembira oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. “Fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin peduli dengan persoalan-persoalan yang ada disekitarnya,” kata Menko Puan di sela-sela kunjungan kerjanya di Solo, (8/11).

Seperti yang disebutkan dalam rilis CAF, peringkat World Giving Index (Indeks Perilaku Dermawan)  itu mengacu kepada tiga indikator utama, yakni kerelaaan mendonasikan uang, partisipasi sebagai relawan, dan kesediaan membantu orang asing. Menko Puan Menggarisbawahi bahwa trend tersebut berkesesuaian dengan nilai-nilai gerakan revolusi mental.

Menurut Menko Puan, adanya kegairahan masyarakat Indonesia untuk menyumbangkan harta (uang) dan tenaga (menjadi relawan) tak lepas pula dari sosialisasi tentang keutamaan nilai-nilai revolusi mental, seperti integritas, gotong royong dan etos kerja terkait tugas-tugas sukarela. Masyarakat semakin rela memberikan donasi karena percaya bahwa uangnya akan ditangani oleh orang-orang yang berintegritas dan dikelola secara terbuka (transparan). Muncul kecenderungan untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola dana masyarakat.

“Kesediaan masyarakat Indonesia untuk menyumbangkan harta maupun tenaga bagi kepentingan di luar diri atau kelompoknya itu sejalan dengan semangat Gerakan Nasional Revolusi Mental,” tutur Menko Puan. Tentu saja, menurut Menko Puan pula, kecenderungan ini menggembirakan karena sumbangan itu merupakan partisipasi langsung masyarakat untuk ikut serta mengatasi persoalan-persoalan sosial-kemanusiaan.

Lebih lanjut. Menko Puan mangatakan bahwa Charity tidak bisa menggantikan peran negara dalam hal penanganan masalah ekologi manusia seperti kemiskinan, kebencanaan, pendidikan, konservasi alam dan sejenisnya. Charity adalah pelengkap bagi intervensi negara dalam persoalan-persoalan tersebut.

“Jika keduanya bersinergi, berbagai masalah sosial-kemanusiaan akan lebih cepat tertanggulangi,” kata Menko Puan.

Charities Aid Foundation berdiri 1974 sebagai lembaga yang aktif memfasilitasi gerakan kedermawanan. Sejak 2010 secara reguler CAF merilis laporan tahunan tentang Indeks Perilaku Dermawan dengan mencermati peilaku kedermawanan di 139 negara.  Untuk 2018, 10 negara dengan Indeks Perilaku Dermawan tertinggi adalah Indonesia, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Irlandia, Britania Raya, Singapura, Kenya, Myanmar, Bahrain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *