Di Program Inews TV, Eka Santosa Singgung Kasus Gedung DPRD Jabar

Di Program Inews TV, Eka Santosa Singgung Kasus Gedung DPRD JabarEka Santosa, Ketua DPW Partai Berkarya Jabar dalam program dialog antar partai peserta Pemilu dan Pilpres 2019 di Inews Jabar (TV) pada Senin (22/10/2018) Pukul 09.30 WIB, sempat menyinggung secara tersurat kasus DPRD Jabar yang hingga kini status pembangunannya, menyisakan sejumlah masalah:

“Coba saja kita perhatikan soal pembangunan gedung DPRD Jawa Barat (era Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan) hingga kini belum jelas statusnya, karena menempati lahan bermasalah,” papar Eka yang dalam program Inews Jabar ini dipandu host Masayu Melati Putri Pratiwi dengan pendamping pengamat politik dari Telkom University, Bandung, Dedi Kurnia Syah Putra.

Diketahui pada era Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, Eka sebagai Sekjen BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat Jabar), yang juga Ketua Umum Gerakan Hejo, kerap mengkritisi betapa rusaknya tata guna lahan di Jawa Barat. Termasuk di antaranya pembangunan Gedung DPRD Jabar di lahan bermasalah. Penyebabnya versi Eka, sejak memangku jabatan Ketua DPRD Jabar (2000-2004) keukeuh lahan seluas kira-kira 10.000 meter persegi dan kini dibangun ‘Hotel Pullman Bandung’, yang masuk ranah sengketa sengketa antara Pemprov Jabar dengan keluarga Ny. Eutik & Eti. Menurut Eka, sebaiknya digunakan sebagai RTH (ruang terbuka hijau).

Menanggapi lontaran Eka, pengamat politik dari Telkom University menanggapinya secara normatif. Diakui oleh Dedi, dalam perkembangannya partai politik di Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya, belum bisa sepenuhnya memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi rakyat.

“Seperti inilah yang terjadi di legislatif Indonesia. Hal-hal yang bersifat regulatif yang seharusnya menjadi tugas utamanya untuk dikontrol ketika dilaksanakan oleh para eksekutif. Dalam kenyataannya tak bisa dilakukan secara maksimal.”

Hal menarik lainnya dalam acara yang seharusnya dihadiri oleh pembicara lainnya dari pihak Partai Golkar yang katanya akan dihadiri oleh Sekertaris DPD Partai Golkar Jabar, MQ Iswara, hingga akhir acara tak juga dihadiri lawan Eka.

“Sayang, dari pihak Golkar hari itu tidak hadir. Padahal jika hadir, akan baik untuk berdialog terbuka. Ini idealnya bisa menjadi salah satu bentuk dari pendidikan politik yang terbuka. Harapan saya, lain kali ada program sejenis. Herannya sesudah acarai ini usai, banyak pemirsa mengontak saya menyayangkan ketidakhadiran Golkar,” tutupnya melalui sambungan telepon sambil menambahkan.

“Semoga Gubernur Jabar saat ini Kang Ridwan Kamil, bisa menelusuri kebenaran status tanah di seberang Gedung Sate yang dibangun dengan penuh kontroversi.” (HS/MG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *