Sepak Terjang Heri Rafni Kotari, Pelatih PSGC Merangkap Anggota Legislatif

Sepak Terjang Heri Rafni Kotari, Pelatih PSGC Merangkap Anggota LegislatifKetertarikan kalangan pelaku olahraga Indonesia terhadap politik mulai menggeliat. Khususnya dari kalangan sepak bola. Lalu, bagaimana jika pelatih sepak bola turut aktif dalam dunia politik? Itulah yang dilakoni oleh mantan pesepak bola nasional, Heri Rafni Kotari.

Heri yang akrab disapa Coach HRK ini tengah sibuk menjalankan aktivitasnya sebagai pelatih PSGC Ciamis. Di saat yang bersamaan, ia pun aktif sebagai anggota DPRD Kabupaten Ciamis.

Ditemui usai melatih di Stadion Galuh Ciamis, Kamis (06/09/2018) siang, Heri sempat berkisah mengenai sepak terjangnya di dunia sepak bola yang kemudian menghantarkannya duduk di kursi legislatif.

Sejak usia belia, Heri sudah memperlihatkan kecintaannya terhadap sepak bola. Sepanjang karirnya sebagai pemain, Heri banyak menorehkan prestasi gemilang dan pernah berkolaborasi dengan sejumlah klub sepak bola nasional yang berkompetisi di kasta tertinggi Liga Indonesia.

Bergabung dengan klub Bandung Raya dan Persib Bandung kian melambungkan nama Heri Rafni Kotari. Sejak itu ia mulai diperhitungkan sebagai striker papan atas Indonesia.

Namun, pada pertengahan 2007, ia memutuskan untuk gantung sepatu. Setelah pensiun, Heri sempat membela Persikab pada tahun 2009. Setelah itu, Heri memutuskan untuk berbagi pengalaman di tanah kelahirannya Ciamis dan dipercaya menjadi pelatih PSGC yang saat itu berkompetisi di Divisi III.

Semenjak ditukangi Heri, prestasi PSGC Ciamis makin merangkak naik, mulai promosi dari Divisi III ke Divisi II, kemudian dilanjutkan promosi ke Divisi I.

Pada tahun 2014, PSGC mampu lolos ke babak 16 besar Divisi Utama Liga Indonesia. Sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Pasalnya, pada saat itu PSGC adalah satu-satunya klub dari Priangan Timur yang berlaga di Divisi Utama dan mampu menyingkirkan sejumlah klub sepak bola papan atas Indonesia.

Di tahun yang sama, kehidupan Heri mulai berubah. Heri yang pada saat itu menjabat sebagai ketua Pengcab PSSI Kabupaten Ciamis dicalonkan sebagai anggota legislatif oleh Partai Golkar untuk ikut berkontestasi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) Kabupaten Ciamis. Ia sukses meraih suara terbanyak dari calon lainnya yang bernaung di partai berlambang pohon beringin tersebut.

Dikatakannya, keputusan untuk menjadi politikus merupakan sebuah pemikiran panjang lantaran sebagai pesepak bola ia tak pernah memikirkan seperti apa kehidupan dunia politik. Ia pun mengaku sempat bimbang.

Namun, berkat dukungan besar dari rekan seprofesinya serta keluarga membuat Heri kian mantap bergelut di dunia politik dengan harapan dapat memajukan dunia olahraga, khususnya meningkatkan kualitas sepak bola di Ciamis.

“Saya berpikir segala sesuatunya untuk sepak bola. Saya berharap ketika punya kebijakan, saya bisa meningkatkan kualitas sepak bola dan olahraga pada umumnya,” ujar mantan pemain Persib itu.

Meski disibukan dengan profesinya sebagai wakil rakyat, Heri tetap setia mendampingi PSGC Ciamis yang saat ini tengah berlaga di Liga 3.

Disinggung bagaimana menjalankan kedua profesi secara berdampingan, Ia tak menampik menjadi anggota dewan sekaligus pelatih sangat menyita perhatian. Namun, seiring bergulirnya waktu, ia pun mulai terbiasa dengan dua profesi yang ia jalani.

“Tidak begitu sulit karena aktivitas politik dan melatih di Ciamis. Hanya saja memang harus pandai membagi porsi waktu,” tuturnya.

Terlepas dari kekuatan figur sebagai politikus dan profesinya, kekuatan popularitas di dunia sepak bola tak bisa dikesampingkan. Popularitas internal sang figur dibangun lewat karir dan profesi, sementara polularitas eksternal terbangun melalui sepak bola.

 

Evi Yusnita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *