Pollycarpus Bantah Gabung Partai Berkarya

Pollycarpus Bantah Gabung Partai BerkaryaTerpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, Pollycarpus Budihari Prijanto membantah masuk ke dunia politik. Eks pilot Garuda itu juga membantah masuk Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto.

“Oh Partai Berkarya, saya enggak masuk saya. Saya enggak ikut partai. Tawaran ke partai dari temen-temen aja ngajakin, tapi enggak suka politik,” ucap Pollycarpus usai mendatangi Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung, Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Rabu (29/8/2018).

Polly mengaku memang mendapat banyak tawaran terjun ke partai politik. Namun dia menegaskan tak tertarik menekuni dunia politik.

“Tidak membidangi untuk politik. Saya enggak mau, jadi saya lebih suka kerja profesional,” tuturnya.

Polly mengatakan usai bebas murni, dirinya akan fokus menekuni dunia penerbangan sesuai kapasitasnya. Dia akan melanjutkan pekerjaan sebagai pengurus di PT Gatari Air Service. Perusahaan dibidang penerbangan itu disebut-sebut milik Tommy Soeharto.

“Saya kembali ke dunia penerbangan, sempat saya di PT Gatari, kemudian ada rencana mau mengakusisi perusahaan penerbangan juga, ada rencana untuk mendatangkan sejenis helikopter yang ringan untuk keperluan seluruh Indonesia. Saya di Jakarta kemudian di daerah-daerah juga survei. Selain di Gatari sebagai asisten direktur, di (PT) Cahaya Sakti saya direktur operasi,” tuturnya.

Polly disebut-sebut masuk sebagai kader Partai Berkarya. Hal itu sempat dibenarkan oleh eks Sekjen Partai Berkarya Andi Picunang.

“Kita nggak mau melihat latar belakang orang ya. Yang penting mau jadi anggota, silakan,” ujar Andi saat dihubungi, Selasa (6/3/2018) kala itu.

Andi menyatakan, Pollycarpus mungkin memiliki kesamaan visi dan misi dengan Partai Berkarya. Menurutnya, Pollycarpus memiliki hak politik yang sama seperti WNI lainnya.

“Semua orang punya hak politik untuk menyalurkan aspirasinya. Mungkin beliau melihat Partai Berkarya cocok untuk menyalurkan aspirasi poltiknya. Kita nggak membatasi, yang penting mereka memenuhi syarat kan. Ia punya hak suara yang sama, seorang Pollycarpus dengan seorang presiden ya sama satu suara,” tutur Andi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *