Pelajar Harus Bertanggung Jawab Dalam Gunakan Media Sosial

Pelajar Harus Bertanggung Jawab Dalam Gunakan Media SosialKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menjelaskan pembangunan karakter dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab harus dibangun sejak dini pada diri pelajar.

“Media sosial bersifat tanpa batas dan para pelajar sebagai penggunanya harus memiliki karakter yang kuat dan tanggung jawab untuk mencegah potensi negatif yang ditimbulkan” ujar Rumadi, Gugus Tugas Nasional Kemenko PMK dalam acara kegiatan  pembinaan siswa dalam penggunaan media sosial yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di Kota Batu Selasa (28/8).

Para pelajar dimotivasi untuk menjadi pionir pengguna media sosial yang positif, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab. Hal ini penting untuk mencegah paparan konten-konten yang dapat berdampak negatif kepada para pelajar. “Dengan adanya konten-konten yang positif, kreatif, dan inovatif maka para pelajar dapat menangkal ancaman konten negatif yang saat ini marak menyebar melalui media sosial” jelas Rumadi.

Melalui kegiatan yang strategis ini, Rumadi juga menegaskan pentingnya para pelajar untuk aktif berpartisipasi menyebarkan nilai-nilai revolusi mental. “Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan pelajar sekolah menengah seperti ekstrakurikuler maupun OSIS yang sarat dengan nilai-nilai revolusi mental untuk selanjutnya disebarkan melalui akun media sosial” paparnya.

Rumadi berharap para pelajar dapat saling berbagi konten-konten positif sehingga nantinya nilai-nilai revolusi mental dapat disebarkan dengan lebih luas. “Para pelajar juga dapat mengajak rekan-rekan lainnya untuk bersama-sama menjadi pionir pengguna media sosial yang bertanggung jawab” pungkasnya.

Acara pembinaan siswa dalam penggunaan media sosial dilaksanakan dari tanggal 27 Agustus 2018. Kegiatan dibuka oleh kepala Dinas Pendidikan, bapak Dr Saiful Rahman, M.Pd.  Kegiatan pembinaan siswa dalam penggunaan media sosial diikuti oleh 114 siswa SMA yang berasal dari 13 kabupaten kota se-Jawa Timur. Masing-masing sekolah mengirimkan dua siswanya sebagai peserta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *