Kemenko PMK Menekankan Pentingnya Sinergi Pusat dan Daerah

Kemenko PMK Menekankan Pentingnya Sinergi Pusat dan DaerahKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah untuk memajukan kebudayaan yang ada di Indonesia dan khususnya di Sumatera Barat.

“Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan hal yang utama sehingga pengembangan sumber daya kebudayaan dapat dilakukan dengan optimal” jelas Alfredo Sani Fenat, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Deputi Nilai dan Kreativitas Budaya Kemenko PMK dalam arahan yang diberikan di acara Dialog Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan di Padang, Sumatera Barat (27/8).

Melalui acara ini, Alfredo berharap berbagai isu terkait dengan pengembangan sumber daya kebudayaan di Provinsi Sumatera Barat dapat dibahas dan ditemukan solusinya. Dengan demikian, Kebudayaan Minang dapat dikembangkan dengan lebih baik.

“Saya harap, melalui dialog konstruktif yang dilaksanakan hari ini dapat menghasilkan sinergi kebijakan dan program pembangunan di sektor kebudayaan antara pusat, daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini sangat penting dilaksanakan agar Kebudayaan Minang dapat lebih dilestarikan dan dikembangkan” papar Alfredo.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Dra. Hj. Gemala Ranti, M.Si menjelaskan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk mengembangkan sumber daya kebudayaan di ranah Minang.

“Kami terus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat khususnya dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Balai Pelestarian Nilai Budaya” ungkap Gemala.

Selain itu, pihaknya juga terus menekankan sinergi dengan pemerintah kabupaten/kota sehingga berbagai Objek Pemajuan Kebudayaan yang ada dapat terus dikembangkan. “Selain di provinsi, banyak juga Objek Pemajuan Kebudayaan Minang yang terdapat di kabupaten/kota. Kami mengkoordinasikan dan berperan menjadi fasilitator bagi rekan-rekan kami di kabupaten/kota sehingga kebudayaan yang ada dapat terus disinergikan dan juga dikembangkan” jelas Gemala.

Selanjutnya Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Provinsi Sumatera Barat Datuk M. Sayuti menjelaskan peran generasi muda sangat penting untuk mengembangkan Kebudayaan Minang. Melalui LKAAM, dirinya mendorong generasi muda untuk terus mempraktikan salah satu budaya khas Minang yaitu pencak silat sehingga dapat terus lestari.

“Selain itu terdapat hal positif lainnya. Semenjak pemuda Minang aktif melestarikan pencak silat, angka ketergantungan narkoba di Sumatera Barat terus menurun dan hal ini sangat baik bagi pemuda” paparnya.

LKAAM terus berperan antara lain melestarikan dan meningkatkan kapasitas sumber daya di sektor kebudayaan. Hal ini dilakukan antara lain dengan loka karya yang mengundang pembina-pembina budaya di nagari. “Kesenian-kesenian daerah yang sudah dibina harus terus dilanjutkan agar terus lestari sekaligus juga untuk menghibur masyarakat khususnya yang berada di nagari-nagari” ungkap Sayuti.

Kuliner juga merupakan warisan budaya minang lainnya yang cukup memiliki popularitas di tingkat nasional hingga ke internasional. Langkah Pemerintah untuk terus melestarikan kuliner khas ranah minang diapresiasi oleh Pengusaha oleh-oleh Christine Hakim. Dirinya berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dapat terus bersinergi dengan pengusaha lokal sehingga kuliner khas Minang dapat terus dilestarikan.

“Saya sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat karena dengan adanya dukungan ini, perputaran ekonomi dapat berjalan dengan baik dan juga semakin mempopulerkan kuliner minang baik di dalam maupun di luar Indonesia” ungkapnya.

Acara Dialog Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan yang diselenggarakan Kemenko PMK di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat mengambil tema Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dalam Pemberdayaan Masyarakat Adat dan Komunitas Budaya. Dalam Dialog ini, hadir sebagai narasumber Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Dra. Hj. Gemala Ranti, M.Si, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ir. Drs. Nono Adya Supriyanto, MM. MT, dan Kepala Sub Direktorat Kebudayaan Badan Pembangunan dan Perencanaan Nasional (Bappenas) Didik Darmanto, S.Sos., MPA. Selain itu, acara juga dihadiri oleh akademisi, budayawan, dan berbagai Organisasi Perangkat Daerah di Provinsi Sumatera Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *