Wujud Kemandirian Desa Ngeni Melalui KKN Tematik Revolusi Mental

Wujud Kemandirian Desa Ngeni Melalui KKN Tematik Revolusi MentalKKN Tematik Revolusi Mental kerjasama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dengan IAIN Tulungagung juga dilakukan di Desa Ngeni, Kabupaten Blitar, Jawa Timur selain juga dilakukan di Desa Sidomulyo.

Desa-desa ini merupakan dua dari total 36 lokasi pelaksanaan KKN Tematik. Selain itu, kegiatan ini bertujuan mendorong perubahan perilaku perangkat desa yang lebih melayani serta perilaku masyarakat setempat yang lebih mandiri dan bersih.

Terdapat tiga program utama yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental IAIN Tulungagung di Desa Ngeni. Pertama adalah sosialisasi dan bantuan kepada masyarakat Desa Ngeni untuk memenuhi dokumen administrasi kependudukan. Selama ini banyak sekali warga Desa Ngeni yang mengalami kesulitan untuk memenuhi dokumen administrasi kependudukan. “Kami bantu warga desa agar dapat dengan mudah memenuhi dokumen administrasi kependudukan sehingga hak-hak mereka nantinya dapat terjamin” ungkap Muhammad Safiq Al-Mughni, Mahasiswa Fakultas Ushluhuddin IAIN Tulungagung yang juga menjadi Ketua Posko 1 Desa Ngeni

Sejak Safiq dan rekan-rekannya melakukan KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Ngeni, permasalahan administrasi kependudukan secara bertahap dapat terselesaikan sehingga masyarakat desa dapat memiliki dokumen kependudukan. “Proses pencatatan dokumen kependudukan dilakukan dengan mudah, sederhana, dan transparan. Hal ini merupakan implementasi dari nilai revolusi mental yaitu integritas” ujarnya.

Selain integritas, nilai gotong royong juga tercermin dalam kegiatan lainnya yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Ngeni. Menurut Safiq, hal ini dapat terlihat dari program pembangunan masjid. “Warga Desa Ngeni memiliki jiwa gotong royong yang sangat kuat. Jika program sudah disetujui, maka seluruh warga desa akan mengikuti” paparnya. Hal ini juga yang membuat kekerabatan antar warga desa sangat erat.

Kegiatan kedua adalah pembuatan Kripik Tempe. “Kami berinisiatif membuat kripik tempe karena di Desa Ngeni terdapat kedelai yang menjadi bahan dasarnya” ujar Safiq. Pembuatan kripik tempe ini juga merupakan upaya untuk mengembangkan jiwa kemandirian masyarakat Desa Ngeni dan juga memajukan potensi lokal yang dimiliki.

“Pembuatan kripik tempe ini dapat menjadikan potensi lokal Desa Ngeni yaitu kedelai sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan implementasi dari gerakan revolusi mental yaitu Gerakan Indonesia Mandiri” jelas Safiq.

Kegiatan selanjutnya adalah Bank Sampah yang memiliki keterkaitan langsung dengan Gerakan Indonesia Bersih. Berdasarkan survei yang dilakukan pada awal pelaksanaan KKN ini, masih ditemukan banyaknya sampah yang berserakan di Desa Ngeni.

“Akhirnya, kami berinisiatif untuk melakukan program bank sampah dengan menggandeng karang taruna Desa Ngeni” ujar Zakiah Ulfa mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Tulungagung yang bertugas sebagai koordinator bank sampah.

Program bank sampah ini baru pertama kali dilaksanakan di Desa Ngeni. Pada awalnya, banyak dari warga desa yang belum terlalu memahami mengenai konsep, tujuan, dan manfaat dari bank sampah ini. “Ketidakpahaman masyarakat merupakan tantangan yang kami semua hadapi ketika melaksanakan program bank sampah ini” jelas Ulfa. Walaupun demikian, dirinya dan mahasiswa IAIN Tulungagung lainnya tidak putus asa.

Menurut Ulfa, untuk meningkatkan pemahaman bank sampah kepada warga Desa Ngeni, mahasiswa peserta KKN Tematik Revolusi Mental melakukan sosialisasi secara rutin mengenai konsep dan pola dari bank sampah. Selain itu, warga Desa Ngeni juga diberikan pelatihan pengelolaan sampah, termasuk juga pemilahan sampah yang akan dijual dan didaur ulang “Hari ini kami juga melantik warga Desa Ngeni yang akan menjadi pengurus bank sampah” tambah Ulfa.

Kerjasama tidak saja dilakukan dengan warga Desa Ngeni. Program bank sampah ini juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar. Kerjasama yang erat ini juga bertujuan untuk memastikan efektiftas jalannya program bank sampah di Desa Ngeni.

Perubahan sudah dapat dilihat di Desa Ngeni sejak program bank sampah berjalan. “Kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah sudah mulai terlihat dan secara efektif dilakukan oleh warga Desa Ngeni. Hal ini juga memperlihatkan bahwa gerakan Indonesia Bersih sudah mulai dilakukan oleh warga desa sehingga dapat meningkatkan kebersihan lingkungannya” jelas Ulfa.

Ulfa berharap agar perangkat desa dan pemerintah setempat terus berkomitmen memberikan perhatian dan menjaga kesinambungan program bank sampah yang mereka inisiasi. “Sehingga jika kami sudah selesai mengabdi di Desa Ngeni, program bank sampah ini dapat terus berjalan” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *