Kemenko PMK Siap Terus Bersinergi Dorong Peningkatan IPM

Kemenko PMK Siap Terus Bersinergi Dorong Peningkatan IPMMenanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo soal membaiknya kualitas hidup manusia Indonesia di sidang tahunan MPR 2018, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) merespon bahwa ini merupakan hasil kerja keras bersama dari bangsa Indonesia dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Ini merupakan kerja bersama dan prestasi bangsa yang harus kita apresiasi,” kata Deputi V Kemenko PMK, Nyoman Shuida di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (16/8).

Sebagai kementerian yang mengkoordinasikan 8 (delapan) kementerian teknis terkait peningkatan kualitas hidup manusia diantaranya Kementerian Agama (Kemenag), Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud), Kesehatan (Kemenkes), Sosial (Kemensos), Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PP &PA), Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menurut Nyoman, Kemenko PMK juga siap terus terlibat bekerjasama dengan lembaga-lembaga non pemerintah yang memiliki kesamaan misi di bidang peningkatan pembangunan manusia.

“Kami di Kemenko PMK sangat terbuka untuk melayani dan bekerjasama dengan berbagai lembaga non-pemerintah semisal PBNU, Muhammadiyah, Pesantren atapun Seminari,” tambah Nyoman.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), dalam 4 tahun terakhir, grafik IPM Indonesia selalu naik, dari 68,31 persen di tahun 2013 menjadi 70,81 persen di tahun 2017. Dalam laporan tersebut terinci bahwa kenaikan IPM merata di semua provinsi dengan Provinsi DKI berada di urutan pertama dengan capaian 80,06 persen.

Nyoman menyambung bahwa kerja keras pemerintah di tahun 2018 pula telah berhasil memecahkan rekor angka kemiskinan yang terendah sejak tahun 1999. “Tahun 2018 ini BPS mencatat 9,82 persen, sebuah prestasi, data statistik menunjukkan satu digit,” jelasnya.

Meskipun demikian, Pejabat Eselon I PMK ini tidak memungkiri keberadaan fakta bahwa 25,95 juta manusia Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. “Itu yang memotivasi kami untuk terus giat bekerja dan meningkatkan pelayanan supaya angka kemiskinan terus berkurang, kesejahteraan rakyat meningkat dan target IPM 2019 tercapai,” pungkas Nyoman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *