Edukasi Calon Orang Tua Melalui Pendidikan Pranikah

Edukasi Calon Orangtua Melalui Pendidikan PranikahKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Pembangunan (Kemenko PMK) mendorong para calon pengantin agar memahami esensi pendidikan pranikah yang digalakkan oleh KUA. “Pendidikan pranikah jangan hanya diartikan sekedar mencari sertifikat  tetapi mengedukasi calon orang tua agar kelak bertanggung jawab dalam pendidikan anak,” ungkap Prof Agus Sartono, Deputi Bidang koordinasi bidang Pendidikan dan Kebudayaan, di kantornya, Selasa (31/7)

Pemerintah saat ini pula masih berkoordinasi tentang perbaikan kualitas pendidikan pranikah lewat program revitalisasi pendidikan pranikah, agar peran Balai Nikah bukan hanya soal akad nikah tetapi juga penyuluhan intensif calon orang tua dalam mendidik anak, Prof. Agus juga berharap di Balai Nikah nantinya terdapat pelatihan-pelatihan intensif yang meliputi konseling psikologi-pendidikan anak, pemahaman tentang UU KDRT dan konseling Kesehatan reproduksi dan gizi anak

Prof Agus juga menilai terdapat tiga poin penting lewat revitalisasi pendidikan pranikah. Pertama, mengurangi jumlah perceraian karena hal ini sering berdampak negatif bagi tumbuh kembang anak.

Kedua, untuk meningkat kualitas SDM. “Karena orang tua merupakan guru pertama anak dan keluarga merupakan sekolah pertama anak,” tutur Prof Agus.

Ketiga, untuk meningkatkan Kesehatan Gizi Anak. Agus mencontohkan bahwa stunting pada anak merupakan akibat minimnya pengetahuan orang tua tentang komposisi gizi ideal. “Maka perlu ada dorongan bagi calon orang tua untuk memahami kesehatan Anak dan reproduksi,” tandasnya

Lalu, Prof Agus meyakinkan masyarakat bahwa pendidikan pranikah bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah tetapi perlu ada keterlibatan tiap elemen masyarakat “masyarakat berhak untuk memberi masukan dan kritikan soal pendidikan pranikah, supaya terdapat evaluasi soal program pendidikan pranikah,” ungkapnya

Guru besar UGM ini menekankan, bahwa dalam pendidikan pranikah yang sudah berjalan, para calon pengantin harus antusias untuk belajar tentang “Apa itu menikah?” setelah mengetahui esensinya lalu yang perlu ditekankan adalah para pengantin adalah “Sebagai calon pendidik anak-anak mereka,” tandas Agus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *