Asian Games 2018 Ajang Promosi Ekonomi Kreatif Berbasis Kebudayaan

Asian Games 2018 Ajang Promosi Ekonomi Kreatif Berbasis KebudayaanKementerian Koordiantor bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak masyarakat untuk menjadikan Asian Games ini sebagai ajang promosi produk kebudayaan nasional. Dengan dukungan dari tiap elemen masyarakat diharapkan pelaksanaan Asian Games 2018 dapat memberikan dampak positif bagi perekenomian Indonesia terutama sektor UKM dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis kebudayaan.

“Asian Games ini kesempatan bagus untuk promosi produk lokal Indonesia. Pemerintah mengharapkan ada peningkatan pendapatan para UKM, seperti pengrajin batik, wayang, mebel, makanan lokal dan sejenisnya,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan, Nyoman Shuida di Kemenko PMK, Senin (30/07).

Berkaca dari penyelenggaraan Asian Games 2014 di Korea Selatan, para pegiat UKM yang bergelut di industri kreatif dan berbasis pada produk kebudayaan diharapkan memanfaatkan peluang Asian Games sebagai ajang promosi. Menurut Nyoman, Asian Games merupakan momentum tepat agar nilai tambah budaya kita semakin tinggi dan menjadi bagian ekspor unggulan.

Pejabat tinggi di kemenko PMK ini menjelaskan bahwa pertama, Peserta Asian Games terdiri dari 45 negara yang potensial untuk dijadikan mitra dagang produk budaya, Nyoman mencontohkan salah satu produk paling potensial adalah batik. Ekspansi batik ini penting sekali dan diharapkan di masa depan, batik menjadi bagian budaya global seperti Jeans “Saya yakin itu masih realistis, selama UKM pengrajin kita jeli dengan potensi pasar di Asian Games,” tegasnya.

Kedua, industri sektor jasa, seperti tour guide, hospitality (perhotelan) diharapkan mengenalkan warisan budaya nusantara dan membungkusnya semenarik mungkin agar mampu meningkatkan citra positif Indonesia terutama industri pariwisata “Seperti instruksi Ibu Menko PMK momentum promosi pariwisata Asian Games ini harus dimaksimalkan untuk kepentingan jangka panjang sektor UKM Indonesia,” ungkap Nyoman di Kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Ketiga, memanfaatkan media luar sebagai instrumen untuk ajang promosi agar berbagai produk budaya semakin menyebar. Berdasarkan data yang dimiliki Bappenas, terdapat potensi ribuan wartawan yang akan meliput hajatan akbar Asian Games “Banyak angle menarik di Industri Kreatif kita yang tidak terekspos oleh media asing, tinggal cara kita membungkus produk tersebut menjadi lebih menarik,” ujar Nyoman. Lebih lanjut, Nyoman menginginkan agar makananan lokal kita seperti Rendang, Sate, Bakso semakin dilirik dan diharapkan menyebarluas ke berbagai belahan dunia.

Asian Games bukan hanya milik Jakarta dan Palembang. Nyoman mengharapkan agar daerah-daerah lainnya bersiap menggelar lapak potensi mereka. Berkaca pada Asian Games 2014, lebih dari 200 ribu orang mengunjungi Korea “Selain memeriahkan Asian Games para wisatawan mancanegara punya kepentingan lain, seperti berkunjung ke berbagai tempat di wilayah Indonesia,” yakin Nyoman. Kepentingan yang dimaksud berupa kepentingan berwisata untuk mengenal lebih jauh tentang Indonesia, membangun relasi bisnis dan investasi.

Di akhir, Nyoman memandang bahwa Asian Games ini adalah kesempatan bagus untuk ekspor budaya “Pemerintah berharap pasca Asian Games ini ada ekspor budaya nasional kita sehingga bisa dapat mengikuti jejak langkah, Korea, Jepang dan Thailand dengan diplomasi budaya mereka sehingga budaya Indonesia menjadi bagian Global Culture” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *