MAI Menggelar ICAI 2018 di Yogyakarta

Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), kembali menghelat Konferensi Internasional ‘ICAI 2018 – International Conference of Aquaculture Indonesia’.
Tepatnya, konferensi bertaraf internasional ini akan diselenggarakan pada 25 – 27 Oktober 2018 di Hotel Grand Dafam Rohan, DIY Yogyakarta.

Turut meramaikan konferensi yang membahas seluk-beluk dunia akuakultur nasional dan internasional, ada di antaranya Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, President Indonesian Aquaculture Sosiety; Dr. Rohana Subasinghe, President Elect of WAS-APC 2016 – 2020; Prof. Joergen Slunch, Director, Nanyang Technological University, Food Technology Centre; Prof, Jeong – Dae Kim, Kangwon –South Korea; dan Nyan Tau, Ph.D, FAO Project Consultant in Vietnam & Saudi, Myanmar.

“Hingga hari ini, sudah banyak akademisi, peneliti, praktisi, birokrat, penggiat dan pecinta akuakultur, dari dalam dan luar negeri mendaftarkan diri ke panitia. Suksesnya, penyelenggaraan ini, semoga berdampak positip bagi peningkatan dunia akuakultur Indonesia,” papar Sekjen MAI, Agung Sudaryono, yang dikontak redaksi melalui telepon per 16 Juli 2018.

Agung Sudaryono, akademisi asal Undip Semarang yang sejak Januari 2018 terpilih sebagai Direktur World Aquaculture Society- Asian Pasific Chapter, berharap dunia akuakultur Indonesia kembali bangkit dengan sejumlah kebaruan:”Pecinta dan pebisnis akuakultur dapat bertukar pikiran secara terbuka. Pesertanya, beragam dari dalam dan luar negeri. Inilah salah satu manfaatnya. Yang istimewa konferensi tahun ini ICAI dipromosikan oleh WAS (World Aquaculture Society)”

Secara terpisah Rita Rostika, representasi akademisi dari FPIK Unpad Bandung yang baru-baru ini menyelenggarakan FGD tentang perikanan budidaya di kampusnya (10/7/2018) melihat ajang ini sangatlah penting. Beberapa manfaat itu di antaranya, penambahan penguasan ilmu dan wawasan dari para akuakulturis kelas Asia dan dunia, membedah hasil riset mutakhir, kemungkinan karya ilmiah dapat dipublikasikan di jurnal yang berreputasi baik, serta berdiskusi dengan para kolega dari berbagai daerah,

”Biasanya, ini dapat memacu kita, memunculkan inspirasi baru membuat riset lanjutan. Apalagi kini topiknya ‘toward sustainable, effective, and profitable integrated aquaculture business’, ini pokok bahasan yang relevan dan menarik” tutur Rita yang akan memastikan kehadirannya pada waktunya.

Bagi Ir. Muhamad Husen yang dikenal sebagai kolumnis masalah perikanan, dirinya menyambut perhelatan ini. “Saatnya kita kaji kembali banyak kebijakan nasional maupun daerah tentang implementasi akuakultur di Indonesia. Melalui ICAI 2018, berharap banyak inovasi dari pertemuan berlevel internasional ini.”

Sementara bagi pebisnis dunia akuakultur asal Bandung, yang produknya kerap dipakai sebagai sarana bisnis akuakultur di dalam dan luar negeri, Andi J Sunadim, S. Mn, General Manager PT. Gani Arta Dwitunggal, menyatakan dengan antusias:

“Akan hadir di forum ini sebagai salah satu penyaji. Ini ajang yang penting. Biasanya, akan terjadi diskusi dan tukar pengalaman yang intensif. Tentu, di antara para pihak yang fokus di bidang akukultur,” tuturnya sambil memungkas – “Sampai bertemu di ajang berreputasi baik ini.” (HS/IGN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *