Hj. Pusphita Waty Hobi dan Isi Waktu Luang…

Sebelas tahun sudah perjalanan penyanyi yang satu ini di jagat musik, khususnya Pop Sunda.

“Saya pertama kali rekaman dan memproduksi album pada tahun 2007. Lagu yang menjadi judul album yaitu ‘Pasrah Demi Cinta’, ciptaan Yayat S, aransemennya digarap oleh Yan Achiemsa,” ujar sosok yang akrab dengan sapaan Bu Waty ini.

“Tadinya cuma mau rekaman vokal pakai musik karaoke untuk koleksi pribadi, tapi atas saran dan dorongan semangat dari Kang Doddy BR (video clip maker senior di Bandung) saya termotivasi untuk membuat album yang berstandar industri dan dirilis untuk khalayak ramai ,” paparnya.

Dari situ istri dari H. Radi ini terus melaju. Tahun 2011 berduet dengan artis Pop Sunda senior Bah Dadeng dalam lagu “Lawan Bodas”, karya cipta Bah Dadeng yang diaransemen oleh Jimmy Pro, dan dimuat dalam album “Cinta Kamari”.

Tahun 2013 memproduksi single “Cinta Urang”, karya cipta Yayat S/Cucun Z yang diaransemen oleh Yayat S.

Kiprah Bu Waty terus berlanjut. Tahun 2017 memproduksi album Shalawat. Dan single “Sugan Pareng” karya cipta Laling Taryana/Pusphita Waty yang diaransemen oleh Laling Taryana.

Langkah Bu Waty tidak berhenti. Tahun 2018 memproduksi single religi “Istighfar” dan dangdut koplo “Ya Iyalah”. Kedua lagu itu ciptaan Pusphita Waty, dan aransemennya digarap oleh Apep Zilt.

Di luar aktifitasnya di dunia musik, Bu Waty adalah kontraktor listrik. Dan menjadi anggota aktif AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia).

“Saya menyanyi untuk menyalurkan hobi dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif. Saya cinta musik, apalagi Pop Sunda, saya cinta sekali, walau pun hanya Sunda separuh, ayah berdarah Sunda dan ibu dari Aceh,” ucap Bu Waty memungkas obrolan di Air Studio, Cijawura Girang III, Kota Bandung.

Yosie Wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *