Pameran Tunggal Iswanto Soerjanto

Pameran Tunggal Iswanto SoerjantoSetelah malang melintang di industri fotografi, Iswanto Soerjanto kini beralih ke fotografi seni. Lima tahun terakhir, dirinya banyak bekerja di kamar gelap untuk memproduksi karya seni bermaterial kertas sensitif cahaya, dengan formulasi obat-obat kimia, tanpa lagi menggunakan kamera dan lensa.

Rupa yang dihasilkan dari cahaya dan senyawa kimia tersebut menghasilkan apa yang disebut William Henry Fox Talbot sebagai ‘photogenic drawing’, untuk menyebut karya-karya cetak yang mengekspos objek nyata pada kertas sensitif cahaya secara langsung dan menciptakan citra yang tak berkisah. Karya-karya Iswanto menggunakan teknik photogram, chemigram dan cyanotipe dan menghasilkan corak rupa abstrak.

Praktik Iswanto terasa berseberangan dengan banyaknya ‘kemudahan’ fotografi hari ini. Iswanto melihat lagi sejarah, esensi dan metoda awal fotografi dalam proses cetak foto. Dirinya berhasil menyajikan sebuah temuan baru dalam fotografi seni kontemporer, di tengah dominasi fotografi digital, di mana proses cetak foto nyaris ditinggalkan. Tantangan lainnya adalah perihal kelangkaan dan keterbatasan bahan dasar karya, seperti kertas sensitif cahaya, material-material kimia dan banyak peralatan kamar gelap lainnya. Alih-alih rintangan Iswanto justru melihat kedua tantangan fotografi nir-kamera tersebut sebagai potensi fotografi dalam medan seni rupa kontemporer.

Besar harapan kami media tempat anda bekerja dapat meliput program pameran seni rupa yang istimewa ini. Terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang diberikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *