Unit Reaksi Cepat Laut Bakamla Jadi Sorotan Inggris

Unit Reaksi Cepat Laut Bakamla Jadi Sorotan InggrisAKSI. Sebagai bentuk antisipasi gangguan ancaman di wilayah perairan nusantara, Badan Keamanan Laut RI akan pererat kerjasama Penanggulangan Terorisme di laut dengan badan kemaritiman Kerajaan Inggris. Hal tersebut dibahas dalam rapat kunjungan kerja Multi Agency United Kingdom Offshore Maritime Interdiction di Kantor Bakamla RI Rawamangun, Jl. Pemuda No. 56, Jakarta Timur, kemarin (05/03).

Pertemuan tersebut membahas beberapa isu penting mengenai beragam sekenario ancaman tindak kejahatan di laut saat ini yang semakin berkembang dan kompleks. Pembahasan intensif ini dihadiri Direktur Latihan Bakamla RI Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono, S.H., M.Si., Kasubdit Kerjasama Luar Negeri Satya Pratama, S.Sos., M.Sc., Kasi Operasi Keamanan Laut Mayor Laut (T) Puadi Hasani, beserta jajarannya.

Delegasi dari Kerajaan Inggris dipimpin oleh Atase Pertahanan Inggris untuk Indonesia Kolonel Jamie Roylance. Rombongan terdiri dari perwakilan Metropolitan Police Detective Inspector Tim Evans, dan Detective Sergeant Peter Robertson, perwakilan dari UK Ministry of Defence Major Neil Parkinson, serta perwakilan dari Royal Marines Captain Simon Long.

Kunjungan kerja diawali sambutan Direktur Latihan Bakamla RI, perkenalan antara delegasi kedua negara, paparan tentang Bakamla RI oleh Kasubdit Kerjasama Luar Negeri serta paparan tentang profile Unit Reaksi Cepat Laut (URCL) Bakamla RI. Beberapa point juga dibahas dalam sebuah dialog interaktif dan diskusi mengenai Sharing Sistem Informasi antara Bakamla RI dengan institusi lain yang mempunyai kewenangan di laut. Lebih lanjut, peretemuan juga membicarakan mengenai penanganan dan keselamtan laut wilayah perairan yurisdiksi nasional.

Pembahasan intensif juga dilakukan terkait penanggulanagn terorisme yang penah terjadi di antara kedua negara. Tak lupa, Early Warning Sistem yang dimiliki Bakamla RI dalam menanggulangi terorisme di laut juga menjadi pembahasan hangat. Hasil pertemuan kunjungan kerja tersebut diharapkan menghasilkan kerja sama dalam peningkatan kapasitas personel dalam bentuk kerja sama latihan antar kedua negara, khususnya dalam konteks Tim URCL.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *